Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Sabtu, 22 November 2025

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Resmikan Gedung Koleksi Baru Taman Purbakala Pugung Raharjo

Oleh Sigit Pamungkas

Berita
Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan Gedung Koleksi Baru di kawasan Situs Taman Purbakala Pugung Raharjo, Desa Pugung Raharjo, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur, Jumat (21/11/2025). Foto: Ist

Berdikari.co, Lampung Timur – Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan Gedung Koleksi Baru di kawasan Situs Taman Purbakala Pugung Raharjo, Desa Pugung Raharjo, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur, Jumat (21/11/2025). Peresmian ini menjadi langkah awal dari upaya penataan dan pengembangan kawasan cagar budaya tersebut agar lebih modern, terkelola, dan bermanfaat bagi masyarakat.

Fadli mengatakan, gedung koleksi ini merupakan bagian dari strategi memperkuat fungsi pelindungan dan penyajian artefak yang menyimpan sejarah panjang peradaban di wilayah Lampung Timur dan Sumatera bagian selatan.

“Indonesia mempunyai kekayaan budaya yang luar biasa. Keberagaman dan kekayaan budaya kita yang saya sebut sebagai megadiversity. Dan kalau kita lihat rentang waktunya juga luar biasa, dari jutaan tahun yang lalu, ratusan ribu tahun yang lalu, dan puluhan ribu tahun yang lalu,” kata Fadli dalam keterangannya, Sabtu (22/11/2025).

Ia berharap kehadiran gedung koleksi dapat dimanfaatkan sebagai ruang edukasi yang mendukung kegiatan ekskavasi arkeologi dan pelestarian, sekaligus menjadi pusat pembelajaran sejarah bagi publik. Fadli juga menilai artefak yang tersimpan memiliki signifikansi tinggi.

“Di sini banyak koleksi luar biasa mulai dari prasasti, arca, dan peninggalan megalitik. Ke depan, bukan hanya gedung koleksi, tapi akan kita kembangkan menjadi Museum Pugung Raharjo,” ujarnya.

Fadli menegaskan pemerintah akan terus melakukan penataan kawasan, baik dari sisi pelindungan, pengembangan, pemanfaatan hingga pembinaan. Ia menyebut langkah tersebut penting agar situs ini dapat hidup sebagai pusat kebudayaan.

“Saya melihat artefaknya penting semua. Wilayah ini juga sangat luas, puluhan hektare. Jika aktivitas budaya semakin diaktifkan, ekosistemnya akan terbentuk,” katanya.

Dalam sambutannya, ia meminta seluruh pemangku kepentingan baik pusat maupun daerah saling bersinergi agar situs Pugung Raharjo menjadi living heritage yang memperkuat jati diri bangsa.

“Saya berharap terjadi kolaborasi, kerja sama, dan gotong royong antara pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten agar situs-situs ini didukung dengan satu ekosistem yang baik, agar dapat menjadi living heritage yang bisa membangun jati diri dan identitas kita,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII, Iskandar Mulia Siregar mengatakan revitalisasi gedung koleksi merupakan upaya pelestarian berkelanjutan sesuai amanat UU Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017.

“Upaya pelestarian cagar budaya merupakan hal yang tidak mudah dan perlu dilakukan secara terus menerus dan bersama-sama. Revitalisasi ini baru menjadi langkah awal kita untuk terus melestarikan cagar budaya ke depan,” ungkapnya.

Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, menyampaikan bahwa revitalisasi tersebut juga menyelamatkan kenangan sejarah masyarakat Lampung, terutama Lampung Timur.

“Tentu revitalisasi gedung koleksi ini memiliki tujuan yang sangat besar untuk menghidupkan kembali nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap artefak, setiap batu prasasti, dan setiap cerita yang ada di situs budaya ini. Warisan ini adalah milik kita semua dan juga milik generasi mendatang,” ucap Jihan.

Gedung koleksi ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Kebudayaan dalam meningkatkan standar penataan dan dokumentasi benda cagar budaya. Dengan fasilitas yang lebih memadai, koleksi arkeologi dapat disajikan secara informatif dan sesuai prinsip pelestarian modern.

Sebagai informasi, Pugung Raharjo merupakan salah satu dari empat cagar budaya nasional di Lampung. Kawasan ini memiliki luas sekitar 25 hingga 33 hektare dengan tinggalan budaya dari masa megalitik, klasik, hingga Islam, serta dikelilingi struktur tanggul peninggalan masa lampau.

Selepas peresmian, Fadli meninjau area punden berundak dan melihat sejumlah temuan terbaru hasil ekskavasi arkeologi yang masih berlangsung di kawasan tersebut. Hadir dalam kegiatan itu pejabat kementerian, pemerintah provinsi dan kabupaten, serta tokoh adat setempat. (*)

Editor Sigit Pamungkas