Berdikari.co, Bandar Lampung - Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung menggelar diskusi bertajuk “Pajak
Menekan, Media Sulit Bertahan” yang diikuti oleh jurnalis dan organisasi pers
se-Lampung di Swiss-Belhotel, Jumat (21/11/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris
Daerah yang mewakili Gubernur Lampung, Ketua Komisi I DPRD Lampung, Kepala
Dinas Kominfo se-Lampung, Ketua Organisasi Media Lampung, serta Ketua PWI
kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.
Diskusi ini menjadi ruang bagi organisasi
profesi untuk menyampaikan kritik, masukan, dan saran kepada pemerintah daerah,
khususnya terkait beban pajak yang dinilai semakin memberatkan perusahaan media
di Lampung.
Ketua PWI Lampung, Wirahadikusumah, dalam
sambutannya menegaskan bahwa para pemilik perusahaan media dan wartawan kini
merasakan ketidaknyamanan akibat tingginya beban pajak yang dinilai tidak
sejalan dengan pendapatan industri media.
“Ini harus kami sampaikan. Para pemilik
perusahaan media merasakan pajak seakan menjadi penghalang bagi wartawan untuk
terus bertahan. Tidak ada kesesuaian antara pendapatan perusahaan dengan
kewajiban pajak yang harus dibayarkan kepada negara,” ujar Wira, seperti dikutip dari kupastuntas.co.
Ia menambahkan, PWI Lampung mendorong
pemerintah daerah untuk mengevaluasi kebijakan pajak agar lebih berpihak dan
tidak membuat insan pers merasa dianaktirikan.
“Kita sudah terlalu lama merasakan tekanan
dari kebijakan pajak. Wartawan hadir sebagai kontrol sosial bagi pemerintah.
Karena itu, yang kami butuhkan adalah kesejahteraan, bukan tekanan,” tegasnya.
Sementara itu, Sekda Provinsi Lampung Marindo
yang mewakili Gubernur menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen menjaga
hubungan kemitraan dengan media.
“PWI Lampung merupakan mitra strategis
pemerintah daerah. Media adalah bagian penting dalam proses pembangunan, baik
tahunan maupun jangka panjang,” ujarnya.
Ia menilai sinergi pemerintah dan media perlu
terus diperkuat. Melalui diskusi ini, diharapkan muncul solusi nyata bagi
persoalan yang dihadapi industri media di Lampung.
“Pemerintah tidak menutup mata. Kami memahami
perusahaan media kesulitan bertahan. Dampaknya bukan hanya pada finansial,
tetapi juga pada kualitas informasi yang diterima masyarakat,” kata Marindo.
Lebih lanjut ia menyampaikan harapan agar
diskusi tersebut menghasilkan gagasan solutif dan realistis. Ia menilai
kolaborasi antara pemerintah, organisasi profesi, dan pelaku industri media
sangat penting untuk menciptakan ekosistem informasi yang sehat dan profesional
di daerah.
PWI Lampung menegaskan bahwa tujuan utama
kegiatan ini adalah memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan media dalam
mengawal kebijakan publik serta mewujudkan Lampung Maju menuju Indonesia Emas
2045. (*)

berdikari









