Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Senin, 17 November 2025

Pelayaran Perdana, KMP Dalom 1 Angkut 100 Penumpang dan 88 Kendaraan

Oleh ADMIN

Berita
Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Dalom 1 milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung resmi melakukan pelayaran perdana. Foto: Ist

Berdikari.co, Bandar Lampung - Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Dalom 1 milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung resmi melakukan pelayaran perdana dengan mengangkut 100 penumpang dan 88 unit kendaraan.

KMP Dalom 1 melayani penyeberangan penumpang dan kendaraan melalui Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Jumat (14/11/2025). Kapal ini memiliki kapasitas 200 penumpang dan 200 unit kendaraan. Selanjutnya, kapal akan melayani penyeberangan melalui Dermaga 4 Pelabuhan Bakauheni.

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, melaunching langsung KMP Dalom 1. Dalam sambutannya, Mirzani mengatakan momen ini menjadi sejarah bagi Pemprov Lampung karena untuk pertama kalinya memiliki kapal penyeberangan sendiri.

Ia menjelaskan bahwa Provinsi Lampung dan Banten adalah dua provinsi terdepan yang menjadi pintu utama konektivitas antara dua pulau terbesar di Indonesia. Karena itu, keberadaan kapal milik pemerintah daerah menjadi tonggak penting dalam meningkatkan pelayanan dan peran Lampung sebagai gerbang Sumatera.

“Penyeberangan ini sangat vital. Setiap hari ribuan kendaraan, barang, dan penumpang melintas membawa harapan dari satu pulau ke pulau lainnya. Jalur ini adalah tulang punggung ekonomi,” ujar Mirzani.

Gubernur menuturkan bahwa penyeberangan antara Lampung dan Banten memiliki sejarah panjang. Jalur ini pertama kali dibuka pada tahun 1912 oleh Pemerintah Hindia Belanda. Kemudian pada tahun 1981, PT ASDP mulai beroperasi secara resmi dan hingga kini menjadi salah satu rute tersibuk di Indonesia.

Selama puluhan tahun, mobilisasi masyarakat antara Jawa dan Sumatera berlangsung sangat intens. Di Lampung saja, dari total sekitar 9,5 juta penduduk, sekitar 7 hingga 8 juta merupakan masyarakat keturunan Jawa yang leluhurnya menetap melalui jalur penyeberangan tersebut.

“Ratusan tahun orang Lampung menyeberang ke Jawa untuk sekolah, bekerja, merantau, bahkan menikah. Begitu juga sebaliknya, masyarakat Jawa datang dan menetap di Lampung. Jalur ini bukan hanya ekonomi, tetapi juga jalur kultur,” ungkap Mirzani.

Ia menegaskan bahwa sebagai provinsi terdepan di Pulau Sumatera, Lampung memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan mobilitas masyarakat berjalan lancar.
“Keinginan ini sudah ada sejak 90 tahun lalu. Alhamdulillah hari ini bisa terwujud. Ini bukan hanya impian saya, tetapi impian para pemimpin Lampung sejak dulu,” ujarnya.

Saat ini terdapat sekitar 65 kapal yang melayani rute penyeberangan Bakauheni–Merak selama 24 jam. Kehadiran kapal milik Pemprov Lampung menjadi peluang besar untuk memperluas pelayanan publik.
“Kami bangga diberi kesempatan menjadi bagian dari 65 kapal yang beroperasi setiap hari melayani masyarakat,” kata Gubernur.

Mirzani juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, dan PT ASDP Indonesia Ferry. Menurutnya, proses perizinan hingga penyediaan fasilitas tidak lepas dari dukungan kuat pemerintah pusat dan BUMN terkait.

“Kami sangat berterima kasih kepada Dirjen Perhubungan Darat, kepada Menteri Perhubungan yang tiga sampai empat tahun lalu telah memberikan izin, dan kepada PT ASDP yang telah menyediakan fasilitas serta berkolaborasi dengan Pemprov Lampung,” ungkapnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, menambahkan pada hari pertama operasional KMP Dalom 1 langsung mengangkut 100 penumpang dan 88 unit kendaraan campuran, mulai dari truk hingga mobil pribadi.
“Hari pertama operasional Kapal Dalom 1 ada 100 penumpang dan 88 kendaraan campuran. Ada truk, kendaraan pribadi, dan lainnya. Alhamdulillah langsung operasional,” kata Bambang.

Ia menyampaikan bahwa untuk sementara KMP Dalom 1 melayani penyeberangan melalui Dermaga 4. Pemprov Lampung juga tengah menyiapkan layanan eksekutif untuk kapal tersebut.

Bambang menjelaskan izin lintasan telah terbit, namun proses negosiasi dengan PT ASDP masih berlangsung.
“Pindah ke eksekutif ini proses perizinannya sedang berjalan. Izin lintasan sudah keluar, sekarang tahap negosiasi dengan PT ASDP karena pelayanan eksekutif itu milik PT ASDP,” jelasnya.

Menurutnya, KMP Dalom 1 merupakan kapal baru yang diproduksi sejak Januari 2023 dan rampung pada April 2025. Kapal ini menjadi salah satu armada dengan fasilitas terlengkap di lintasan Merak–Bakauheni.
“Kapal ini kecepatannya 17 knot, dan saat uji coba bisa mencapai 16 knot. Fasilitasnya lengkap, ada tiga ruang VVIP, dua lounge, ruang meeting, ruang bisnis, ruang ekonomi, semuanya ber-AC. Saya pikir ini kapal paling bagus dan nyaman,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur PT Dalom Lintas Berjaya, Chandra Damanik, menambahkan jarak pelayaran Merak–Bakauheni sekitar 15 mil laut. Dengan kecepatan kapal 16 knot, waktu tempuh diperkirakan hanya sekitar satu jam.
“Kalau jaraknya 15 nautical mile dan kita pakai 16 knot, ya kurang lebih satu jam,” kata Chandra.

Ia juga menjelaskan skema kerja sama antara Pemprov Lampung dan PT Dalom Lintas Berjaya menggunakan pola Build, Operate, and Transfer (BOT).
“Skemanya sama seperti yang sudah kami informasikan. Kapal ini nanti pasti menjadi milik Pemprov. Selama proses berjalan, kami yang masuk terlebih dahulu. Pada saat kapal diserahkan ke Pemda, manajemennya tetap bisa beroperasi,” imbuhnya. (*)

Editor Sigit Pamungkas