Berdikari.co, Bandar Lampung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung kembali menyalurkan bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Bantuan untuk periode Oktober–November 2025 ini diberikan kepada 52 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) dan mencakup dua komoditas, yakni beras dan minyak goreng.
Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung, Ichwan Adji Wibowo, mengatakan setiap KPM akan menerima total 20 kilogram beras serta 4 liter minyak goreng. Penyalurannya akan dilakukan sekaligus pada akhir Oktober 2025.
“Setiap keluarga mendapat 10 kilogram beras per bulan untuk dua bulan, jadi totalnya 20 kilogram. Bantuan akan disalurkan bersamaan dengan minyak goreng, seperti mekanisme sebelumnya,” ujar Ichwan, Senin (20/10/2025).
Ia menjelaskan, program ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah pusat melalui Bapanas yang bekerja sama dengan Perum Bulog dalam hal pengemasan dan distribusi. Saat ini, Bulog tengah menyiapkan proses pengepakan sebelum pendistribusian dilakukan ke masyarakat.
“Rencana dari Bulog, bantuan akan mulai disalurkan di akhir bulan ini. Kami tinggal menunggu instruksi resmi dari pusat,” jelasnya.
Ichwan menambahkan, jumlah penerima bantuan kali ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan periode sebelumnya, yakni dari sekitar 56 ribu menjadi 52 ribu KPM. Penyesuaian tersebut dilakukan berdasarkan evaluasi data penerima oleh pemerintah pusat.
“Penurunan tidak signifikan, hanya sekitar 5 persen. Mungkin karena ada penerima yang ekonominya membaik, pindah domisili, atau meninggal dunia. Semua data penerima ditetapkan oleh Bapanas pusat,” paparnya.
Ia menegaskan, Pemkot Bandar Lampung hanya bertugas menyalurkan bantuan sesuai daftar nama dan alamat yang telah ditetapkan, tanpa melakukan perubahan di tingkat daerah.
“Data penerima itu langsung dari pusat. Kami memastikan agar bantuan tepat sasaran dan sampai kepada masyarakat yang berhak,” tegasnya.
Dengan adanya tambahan minyak goreng pada penyaluran kali ini, Ichwan berharap bantuan tersebut dapat membantu masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan rumah tangga, khususnya menjelang akhir tahun.
“Kalau sebelumnya hanya beras, sekarang ditambah minyak goreng. Semoga bisa sedikit meringankan beban masyarakat,” tutupnya. (**)