Berdikari.co, Lampung Barat - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) pada Senin (29/9/2025) sore, mengakibatkan puluhan rumah warga mengalami kerusakan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat mencatat sedikitnya 53 unit rumah terdampak, dengan satu rumah rusak total.
Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo, mengatakan cuaca ekstrem terjadi sejak siang hingga sore hari sehingga menumbangkan sejumlah pohon besar di beberapa titik. Dampak terparah terjadi di Pekon Sebarus dan Pekon Padang Dalom.
"Di Pekon Sebarus terdapat 28 unit rumah, gubuk, dan tempat ibadah yang terdampak. Sedangkan di Pekon Padang Dalom, 1 rumah rusak total, 9 rumah rusak berat, serta 15 rumah rusak ringan hingga sedang,” jelas Padang, Selasa (30/9/2025).
Selain itu, di depan Kantor Polres Lampung Barat, pohon tumbang menimpa satu unit mobil dan satu unit rumah warga hingga rusak ringan. Sementara di depan Kantor BPJS, pohon tumbang mengenai kabel listrik milik PLN yang sempat mengganggu arus lalu lintas dan pasokan listrik warga.
Menurut Padang, tim BPBD bersama aparat kepolisian, perangkat pekon, dan warga sekitar langsung turun melakukan evakuasi sejak laporan pertama diterima. “Kami menurunkan tim Satgas untuk melakukan penyisiran dan asesmen di semua titik terdampak,” katanya.
Upaya penanganan awal dilakukan di titik-titik yang paling mengganggu aktivitas masyarakat, seperti pembersihan pohon tumbang di depan Kantor BPJS, Bulog, dan Asrama Polisi. Proses pembersihan menggunakan peralatan manual dan chainsaw, yang berlangsung sekitar dua jam hingga jalan kembali normal.
Penanganan dilanjutkan pada hari kedua di sekitar Polres dan Pekon Padang Dalom. BPBD membagi tim menjadi dua kelompok, dibantu aparat kepolisian serta warga. Proses pembersihan memakan waktu lebih lama, yakni sekitar 160 menit, karena banyak pohon berukuran besar menutup badan jalan.
Padang menegaskan, seluruh titik pohon tumbang saat ini sudah ditangani dan arus lalu lintas kembali normal. “Namun kerugian materil cukup besar karena banyak rumah warga terdampak. Untuk itu, kami akan melaporkan data lengkap ke pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Selain kerugian materil, cuaca ekstrem ini juga menyebabkan satu warga mengalami luka ringan akibat tertimpa material pohon. Korban telah mendapatkan perawatan medis dan kondisinya berangsur membaik.
BPBD mengimbau masyarakat tetap waspada menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan terjadi. “Kami minta warga berhati-hati terutama yang tinggal di dekat pohon besar atau bangunan tua, karena sangat rawan roboh bila angin kencang datang,” tambah Padang.
Hingga kini, BPBD masih terus melakukan pendataan lanjutan untuk memastikan jumlah kerugian secara keseluruhan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan aparat pekon untuk membantu warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat.
Masyarakat terdampak berharap adanya bantuan perbaikan dari pemerintah, mengingat sebagian rumah sudah tidak layak huni pascakejadian. Beberapa warga terpaksa menumpang sementara di rumah kerabat karena rumahnya rusak parah.
Kejadian ini menambah daftar bencana hidrometeorologi yang melanda Lampung Barat sepanjang 2025. Kondisi geografis wilayah dengan kontur berbukit dinilai rentan terhadap bencana saat hujan deras disertai angin kencang.
Pemerintah daerah diminta untuk memperkuat mitigasi bencana, salah satunya dengan memangkas pohon-pohon besar yang berisiko tumbang di titik rawan, serta menyiapkan bantuan darurat bagi masyarakat terdampak.
"BPBD akan terus siaga 24 jam untuk merespons setiap laporan dari masyarakat. Kami berharap sinergi dengan semua pihak dapat mempercepat penanganan bencana,” tutup Padang. (*)