Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Rabu, 03 September 2025

Karnaval HUT Desa Bandar Sribhawono Lamtim Picu Kemacetan Panjang

Oleh Agus Susanto

Berita
‎Kondisi jalan ir Sutami, Lampung Timur macet karena ada karnaval. Foto: Agus

Berdikari.co, Lampung Timur - Karnaval peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Desa Bandar Sribhawono, Kecamatan Bandar Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) menimbulkan kemacetan panjang di Jalan Nasional Ir Sutami, Rabu (3/9/2025).

Kendaraan dari dua arah tampak mengular hingga beberapa kilometer akibat jalur utama dilintasi peserta karnaval.

‎Kemacetan mulai terjadi sejak pukul 11.00 dan semakin parah menjelang siang.

Hingga pukul 12.30 WIB, arus lalu lintas masih belum sepenuhnya terurai. Sejumlah pengendara mengeluhkan kurangnya pengaturan arus lalu lintas dari panitia maupun aparat terkait.

‎Suyadi, seorang pengguna jalan yang sedang membawa keluarganya dalam kondisi sakit, mengaku terjebak dalam kemacetan tersebut.

Ia mengeluhkan keterlambatan perjalanan yang membuatnya cemas karena hendak segera membawa pasien ke rumah sakit.

‎“Saya bawa orang sakit, tapi mobil saya tertahan cukup lama. Harusnya ada jalan alternatif supaya kami yang darurat bisa lewat. Saya buru-buru mau ke rumah sakit, tapi malah terjebak di sini,” ujar Suyadi, seperti dikutip dari kupastuntas.co.

‎Pantauan di lapangan, panjang antrean kendaraan mencapai lebih dari dua kilometer. Beberapa pengendara terlihat memilih memutar arah untuk mencari jalur alternatif meski jaraknya lebih jauh.

‎Sejumlah warga menilai panitia kurang memberikan sosialisasi terkait rekayasa lalu lintas selama acara berlangsung.

Tidak terlihat adanya papan informasi maupun tanda jalan alternatif yang bisa menjadi solusi bagi pengendara umum.

‎Meski demikian, karnaval tetap berlangsung meriah dengan menampilkan berbagai atraksi seni, arak-arakan budaya, serta penampilan siswa dari sejumlah sekolah di Kecamatan Bandar Sribhawono.

Namun, kemeriahan acara tersebut berbanding terbalik dengan keresahan pengguna jalan yang terjebak kemacetan. (*)

Editor Didik Tri Putra Jaya