Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Senin, 25 Agustus 2025

Lahan Pemakaman Tionghoa di Metro Terbakar, Diduga Akibat Pembakaran Sampah

Oleh Arby Pratama

Berita
Petugas Damkar saat berjibaku memadamkan api di kawasan lahan pemakaman Tionghoa alias makam cina di Jalan Ahmad Yani 24, Kelurahan Tejoagung, Kecamatan Metro Timur, Senin (25/8/2025) siang. Foto: Ist

Berdikari.co, Metro - Kebakaran kembali melanda lahan terbuka di Kota Metro. Kali ini, api melahap kawasan lahan pemakaman Tionghoa alias makam cina di Jalan Ahmad Yani 24, Kelurahan Tejoagung, Kecamatan Metro Timur, Senin (25/8/2025) siang. Diduga, api berawal dari aktivitas warga yang membakar sampah di sekitar area makam.

Kabid Damkar dan Penyelamatan Satpol-PP Kota Metro, Marwan Hakim membenarkan insiden tersebut. Ia menjelaskan, laporan pertama diterima posko Satgas Damkar pada pukul 12.25 WIB dari Camat Metro Timur, Ferry Handono.

“Begitu mendapat informasi, tim segera bergerak. Satu unit armada dengan sembilan personel langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman,” kata Hakim.  

Setibanya di lokasi pada pukul 12.32 WIB, petugas mendapati api masih menyala dan merambat di area lahan pemakaman. Personel pun langsung melakukan penyemprotan dan pendinginan. Proses pemadaman berlangsung sekitar 30 menit hingga api benar-benar padam pukul 13.06 WIB.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian material, kebakaran ini sempat menimbulkan kepanikan warga sekitar. Api yang muncul di lahan makam dikhawatirkan merambat ke rumah penduduk maupun fasilitas umum di sekitarnya.

Marwan menyebut, indikasi awal kebakaran kuat dipicu oleh aktivitas pembakaran sampah yang tidak diawasi.

“Lokasi pemakaman ini sering digunakan warga untuk membakar sampah. Dugaan sementara api berasal dari sana, lalu merambat karena kondisi lahan kering dan cuaca terik,” katanya.

Ia menegaskan, kebiasaan membakar sampah sembarangan di musim kemarau sangat rawan memicu kebakaran. Terlebih, banyak lahan di Kota Metro yang ditumbuhi ilalang kering sehingga mudah terbakar.

“Kalau tidak hati-hati, api bisa cepat membesar. Karena itu kami imbau masyarakat tidak lagi membakar sampah di lahan terbuka. Apalagi di dekat area pemukiman maupun pemakaman seperti ini,” tegasnya.

Kasus kebakaran di pemakaman Tionghoa Tejoagung ini menambah daftar panjang insiden kebakaran lahan di Metro yang kerap dipicu kelalaian masyarakat. Meski tidak menimbulkan korban, kejadian ini menjadi alarm serius agar warga berhenti melakukan praktik membakar sampah sembarangan.

Damkar Metro sendiri mencatat, sepanjang Agustus 2025, setidaknya sudah beberapa kali menangani kebakaran lahan kosong dan pekarangan akibat pembakaran sampah. Kondisi musim kemarau yang memicu kekeringan membuat potensi kebakaran semakin besar.

“Ini bukan insiden sepele. Api bisa meluas dengan cepat. Kami minta masyarakat patuh pada imbauan pemerintah. Jangan biarkan kebiasaan lama menimbulkan bencana baru,” tandasnya. (*)

Editor Sigit Pamungkas