Berdikari.co, Bandar Lampung - Kamar Dagang dan
Industri (Kadin) Provinsi Lampung menyebut penetapan Bandara Radin Inten II
sebagai bandara internasional menjadi peluang strategis untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi, memperluas akses perdagangan, meningkatkan kunjungan
wisatawan mancanegara, serta menarik lebih banyak investasi.
“Ini
adalah momentum emas untuk membawa Lampung lebih mendunia,” kata Kordinator Wakil
Ketua Umum Kadin Lampung, Romi Junanto Utama, Kamis (14/8/2025).
Romi mengatakan, Bandara Radin Inten II akan menjadi pintu gerbang yang lebih terbuka bagi arus wisatawan mancanegara dan ekspor produk lokal ke pasar global. Hal ini juga akan memperkuat posisi Lampung di peta perdagangan internasional.
“Penetapan ini akan mempercepat arus wisatawan mancanegara, memperluas ekspor
produk lokal, dan tentunya menarik investasi. Dampaknya akan dirasakan langsung
oleh pelaku UMKM, sektor pariwisata, dan dunia usaha secara keseluruhan,” kata
Romi.
Namun, Romi mengingatkan persiapan infrastruktur dan pelayanan bandara harus segera dimatangkan agar benar-benar siap melayani penerbangan internasional. Menurutnya, beberapa hal yang perlu segera dibenahi adalah personel kepabeanan, keimigrasian, dan kekarantinaan, serta peningkatan aspek keamanan, keselamatan, dan fasilitas pelayanan penumpang.
“Semua pihak harus bergerak cepat, mulai dari fasilitas imigrasi, bea cukai,
hingga layanan karantina, supaya saat penerbangan internasional dibuka,
semuanya sudah siap dan berjalan lancar,” ungkapnya.
Sementara itu, pengamat transportasi Institut Teknologi Sumatera (Itera), Muhammad Abi Berkah Nadi, mengatakan kembalinya Bandara Radin Inten II Lampung menjadi bandara internasional memberikan kabar baik bagi warga Lampung. Penetapan ini diharapkan menjadi katalisator penting bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Provinsi Lampung.
"Di sisi lain, harus diperkuat fasilitas yang saat ini ada di bandara.
Banyak yang harus dibenahi untuk bisa mencapai kepuasan penumpang,"
katanya, Kamis (14/8/2025).
Bukan hanya dari sisi fasilitas, lanjutnya, tiket pesawat rute internasional diharapkan dibanderol tidak terlalu tinggi. Jika tarif bisa bersaing dan harga tidak terlalu tinggi, hal ini dapat menarik wisatawan mancanegara ke Provinsi Lampung.
"Hal ini bisa memberikan dampak baik dari sisi ekonomi UMKM bagi warga
Lampung. Kerja sama antara instansi pemda, pelaku ekonomi kreatif, dan pelaku
wisata bisa memajukan perekonomian Provinsi Lampung," jelasnya.
Abi mengingatkan, status baru ini harus diiringi dengan pelayanan prima. Kualitas layanan yang unggul sangat krusial untuk memberikan kesan positif kepada setiap wisatawan.
"Hal ini berlaku bagi penumpang domestik maupun mancanegara yang akan
melintas. Bagi saya, hal utama yang harus didukung adalah pelayanan transit
angkutan umum massal, seperti angkutan bus BRT yang bisa memberikan efisiensi
biaya murah bagi para wisatawan yang akan melakukan perjalanan ke bandara
maupun keluar bandara," paparnya.
Ia menyayangkan angkutan BRT yang dulu pernah beroperasi ke bandara maupun dari bandara ke Tanjung Karang sudah berhenti beroperasi.
"Bagi saya, status bandara internasional harus didukung oleh pelayanan angkutan umum untuk transit penghubung dari moda angkutan lainnya," ujarnya.
"Hal ini bisa memberikan dampak positif apabila ada konektivitas dari
bandara menuju daerah tujuan menggunakan angkutan publik seperti bus BRT,
taksi, maupun travel ke daerah yang kurang terjangkau angkutan publik,"
sambungnya.