Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Rabu, 06 Agustus 2025

Pemprov Lampung Klaim Penyaluran BBM Bersubsidi Aman

Oleh Siti Khoiriah

Berita
Kabid Energi pada Dinas ESDM Provinsi Lampung, Sopian Atiek. Foto: Ist.

Berdikari.co, Bandar Lampung - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung memastikan jika stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hingga Juli 2025 dalam kondisi aman.

Kabid Energi pada Dinas ESDM Provinsi Lampung, Sopian Atiek mengatakan, penyaluran BBM bersubsidi baik bio solar maupun pertalite masih di bawah angka 60 persen.

"Untuk penyaluran BBM bersubsidi masih aman, tinggal ini bagaimana kita dorong Pertamina untuk melakukan penambahan penyaluran," kata Atiek, saat dimintai keterangan, Rabu (6/8/2025).

Ia mengatakan, untuk penyaluran bio solar hingga 31 Juli 2025, sebanyak 450.266 kilo liter (KL) atau sebesar 56,12 persen dari kuota tahun 2025 sebanyak 802.204 KL.

"Atau sebesar 96,63 persen dari kuota yang seharusnya disalurkan sampai dengan bulan Juli 2025," kata dia, seperti dikutip dari kupastuntas.co.

Sementara itu, untuk penyaluran Pertalite sampai dengan 31 Juli 2025 sebanyak 385.900 KL atau 51,53 persen dari kuota tahun 2025 sebanyak 784.883 KL.

"Atau sebesar 88,71 persen dari kuota yang seharusnya disalurkan sampai dengan bulan Juli 2025," jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa SPBU yang berada di kawasan jalan lintas seperti By Pass Soekarno-Hatta, Kecamatan Panjang, dan Kecamatan Teluk Betung, cenderung mendapatkan kuota BBM yang lebih besar dibanding SPBU lain.

"SPBU di wilayah lintas seperti By Pass dan kawasan industri biasanya mendapatkan kuota lebih besar karena permintaannya tinggi, dan lokasinya strategis bagi kendaraan pengangkut barang," tambahnya.

Ia juga menyebutkan bahwa rata-rata distribusi BBM untuk setiap SPBU berkisar antara 12.000 hingga 24.000 liter per hari. Pengiriman dilakukan setiap hari, tergantung pada kuota yang ditetapkan.

"Pengiriman BBM dilakukan satu kali sehari, dan dalam seminggu bisa mencapai enam kali, bahkan tujuh kali jika kuota harian SPBU tersebut cukup besar," pungkasnya. (*)

Editor Didik Tri Putra Jaya