Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Senin, 07 Juli 2025

Walikota Metro Ancam Blacklist Pemborong Nakal

Oleh Arby Pratama

Berita
Walikota Metro, H. Bambang Iman Santoso, bersama sejumlah pejabat saat melakukan peninjauan perbaikan Jalan Sutan Syahrir, Metro Timur. Foto: Arby

Berdikari.co, Metro - Pemerintah Kota Metro resmi memulai kembali sejumlah proyek pembangunan infrastruktur jalan. Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen Walikota Metro, H. Bambang Iman Santoso dalam mendorong kualitas infrastruktur yang layak dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Namun, pembangunan ini juga disertai peringatan keras dari Walikota. Bagi kontraktor atau pemborong yang mengabaikan kualitas, akan masuk daftar hitam alias blacklist.

Hal tersebut diungkapkan Walikota Metro, H. Bambang Iman Santoso, usai meninjau proyek pembangunan jalan di kota setempat, Senin (7/7/2025).

Walikota menyampaikan ultimatum tegas kepada para pelaksana proyek. Ia meminta semua pihak yang terlibat dalam pekerjaan jalan untuk memprioritaskan mutu.

"Kami hari ini melakukan kontrol pembangunan jalan. Saya sudah minta kepada pemborong, khususnya untuk pembangunan fisik seperti ini, kualitasnya harus yang terbaik. Kalau ada pemborong nakal, langsung kita blacklist. Tidak ada kompromi," tegasnya, seperti dikutip dari kupastuntas.co.

Menurut Walikota, pembangunan jalan bukan hanya soal menyelesaikan proyek, tetapi soal memberikan layanan infrastruktur yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

Karenanya, ia meminta komitmen penuh dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) serta semua pihak untuk memastikan mutu pekerjaan sesuai standar.

"Ini jalan umum. Masyarakat bisa menilai sendiri kualitas pekerjaan yang dilakukan. Maka saya tegaskan, bekerja yang benar, berikan hasil terbaik. Kalau bagus, ke depan bisa kita pertimbangkan kembali untuk diberi proyek. Tapi kalau asal-asalan, jangan harap bisa kerja lagi di Metro," ucapnya.

Bambang juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Lampung dan jajaran Pemerintah Provinsi yang telah merealisasikan perbaikan Jalan Pattimura, salah satu jalur penting di Kota Metro.

"Kami berterima kasih kepada Pak Gubernur. Melalui komunikasi yang baik, Jalan Pattimura akhirnya mulai diaspal. Tapi saya tetap dorong agar ke depan bisa dilakukan rigid beton. Karena ini jalur penghubung ke Lampung Tengah, dan kalau dicor bisa bertahan sampai 10 tahun," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUTR, Ardah, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan ke tiga titik proyek pembangunan jalan, yang mana salah satunya merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Lampung.

"Hari ini kita bersama-sama mengikuti peninjauan jalan bersama Pak Wali Kota. Yang pertama kita tinjau di Jalan Pattimura, di sana kita menerima pekerjaan dari provinsi. Tadi sudah kita lihat dan sudah dikerjakan oleh provinsi. Mudah-mudahan ke depan, Jalan Pattimura sesuai harapan Pak Wali bisa ditingkatkan dan bisa di-rigid sehingga lebih kuat lagi," jelasnya.

Sementara itu, untuk pengaspalan di Jalan AR Prawiranegara, Pemkot mengucurkan anggaran sebesar Rp730 juta lebih dari dana APBD.

"Kemudian, kedua, kita melakukan peninjauan di Jalan AR Prawiranegara yang menggunakan dana APBD. Di Jalan AR Prawiranegara juga sudah selesai overlay. Untuk jalan ini kita menyerap dana APBD sebesar Rp730.101.000," jelasnya.

"Pembangunan jalan ini dibagi menjadi dua link, ada link pertama dengan panjang 168 meter dan lebar 10 meter. Kemudian pada link kedua dengan panjang 77 meter dan lebar 10 serta 5,6 meter. Untuk pengerjaannya berupa pengaspalan," imbuhnya.

Selanjutnya, untuk pembangunan Jalan Sutan Syahrir, pemerintah menggelontorkan dana APBD sebesar Rp2,4 miliar lebih dengan proyek rigid beton.

"Kemudian di Jalan Sutan Syahrir, itu di-rigid sisa dari yang sudah ada dengan panjang 110 meter. Ini sudah mulai dikerjakan dan mudah-mudahan dalam waktu 2 sampai 3 bulan ke depan itu sudah jadi. Karena pekerjaan itu tidak bisa sekaligus dan harus sebelah-sebelah," bebernya.

"Untuk Jalan Sutan Syahrir itu menyerap dana APBD sebesar Rp2.490.255.000, dengan panjang 110 meter dan lebar 6 meter. Proyeknya menggunakan konstruksi rigid beton," tambahnya.

Ardah berharap seluruh lapisan masyarakat dapat bersama-sama melakukan pengawasan terhadap berbagai proyek pembangunan, khususnya jalan di Kota Metro.

"Kita berharap semua sama-sama bisa mengawal sesuai visi-misi Bapak Wali Kota bahwa jalan harus bagus. Mudah-mudahan semua berjalan dengan lancar. Karena proyek itu rigid, target kita 2 sampai 3 bulan ke depan selesai. Kita harap kepada masyarakat dapat bersabar. Jalan-jalan yang rusak sudah mulai dicicil pembangunannya. Kita harap semua dapat sama-sama mengawasi, mudah-mudahan jalan yang rusak tahun ini bisa kita selesaikan dengan cepat," tandasnya. (*)

Editor Didik Tri Putra Jaya