Berdikari.co, Bandar Lampung - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung menggelar Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) untuk melakukan pemilihan ketua umum periode 2025-2030, Kamis (26/6/2025).
Kegiatan Musorprovlub tersebut digelar di Hotel Akar Bandar Lampung yang dihadiri oleh semua cabang olahraga (Cabor) dan juga Kabid Hukum KONI Pusat Dr. Widodo Sigit Pujianto.
Terdapat dua orang yang mencalonkan diri dalam
Musorprovlub tersebut yakni Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Lampung Faishol Djausal dan mantap pejabat Pemprov Lampung Taufik Hiday.
Namun dalam perjalanannya Faishol Djausal mengundurkan diri sebagai calon Ketua Umum KONI Lampung. Sehingga berdasarkan pasal 15 tata tertib karena hanya satu calon maka secara aklamasi ditetapkan sebagai Ketua KONI Lampung.
Dalam sambutannya, Faishol mengatakan jika terdapat beberapa pertimbangan yang mengharuskan dirinya untuk mengundurkan diri dari pencalonannya.
"Setelah saya timbang-timbang, pertama masalah umur dan kesehatan, kedua waktu dan ketiga restu dari keluarga serta anak-anak," kata Faishol, seperti dikutip dari kupastuntas.co.
Karena itu, Faishol pun terpaksa mengundurkan diri sebagai calon Ketua Umum KONI. Meski demikian, dia memastikan akan tetap mendukung dan tetap berada dalam KONI Lampung.
"Apalagi, ini calon lainnya juga bukan orang lain. Saya punya kedekatan emosional dan tentunya restu gubernur. Sekali lagi, saya mohon maaf, karena keadaan saya terpaksa mengundurkan diri," terangnya.
Sementara itu, Ketua KONI Lampung terpilih, Taufik Hidayat, menegaskan komitmennya untuk membangun olahraga Lampung secara menyeluruh, dengan mengedepankan prinsip musyawarah, profesionalisme, dan kolaborasi.
"Ini bukan sekadar jabatan, tapi amanah besar. Kami mengemban tanggung jawab untuk membawa kemajuan olahraga di Lampung dengan semangat kebersamaan," ujar Taufik.
Taufik juga menekankan pentingnya komunikasi efektif dalam organisasi, termasuk lewat budaya musyawarah dan mufakat yang telah diterapkan selama proses Musorprov berlangsung.
"Musyawarah dan mufakat adalah warisan leluhur kita yang terbukti ampuh menyatukan perbedaan dan membangun konsensus. Dari sinilah kita melangkah bersama," tegasnya.
Lebih lanjut, Taufik menyampaikan visinya menjadikan KONI Lampung sebagai lembaga pembina olahraga yang berintegritas, unggul, dan kolaboratif.
Visi tersebut akan diwujudkan melalui strategi peningkatan prestasi yang berlandaskan tiga indikator utama yakni sukses pengelolaan organisasi, sukses pembinaan, dan sukses prestasi.
Dalam kesempatan itu, Taufik juga menyampaikan apresiasinya kepada para senior, termasuk Faishol Djausal atas dukungan dan masukan yang diberikan. Ia menegaskan bahwa keberhasilan olahraga bukan hasil kerja individu, melainkan kerja kolektif seluruh elemen olahraga.
"Kita tinggalkan perbedaan, kita rapatkan barisan. Hari ini kita memiliki satu tujuan bersama mengangkat martabat olahraga Lampung di tingkat nasional dan internasional," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Taufik menyampaikan tiga program prioritas yang akan dijalankan. Diantaranya meningkatkan pembinaan atlet dan pelatih secara sistematis dan berkelanjutan.
"Kemudian mendorong penguatan organisasi olahraga di seluruh tingkatan dan cabang olahraga dan menjalin kemitraan strategis dengan para pemangku kepentingan serta menciptakan sistem prestasi yang objektif, adil, dan terukur," tutupnya. (*)