Berdikari.co, Bandar Lampung - Provinsi Lampung hingga kini baru memiliki 13 lokasi dapur sehat untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Panglima TNI Bidang Ekkudag, Suliadi, saat pemaparan dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi secara virtual, pada Senin (23/6/2025).

"TNI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menyiapkan 13 lokasi dapur sehat MBG di Lampung,” kata Suliadi.

Suliadi menyebut, total lokasi dapur sehat MBG yang disiapkan sebanyak 374 lokasi, diantaranya 108 lokasi di Pulau Jawa dan 266 lokasi di luar Pulau Jawa. Dengan total Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebanyak 1.824.

“Untuk pengentasan kemiskinan, TNI tetap fokus pada giat prioritas seperti swasembada pangan hingga makan bergizi gratis di tahun 2025,” ucap Suliadi.

Sementara Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengatakan distribusi MBG untuk anak sekolah selama masa libur bersifat opsional, tergantung pada kesiapan sekolah dan penerima manfaat.

Hal ini berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan 1.816 SPPG yang dilaksanakan pada Jumat pekan lalu. Rapat tersebut dilakukan untuk memastikan petunjuk teknis (juknis) MBG selama masa libur sekolah.

"Untuk anak sekolah, MBG sifatnya opsional, tergantung kesediaan anak sekolah dan guru untuk datang ke sekolah,” ujar Dadan, pada Senin (23/6/2025).

Ia juga memastikan bahwa tidak ada pemborosan dalam pelaksanaan program tersebut. Pasalnya, penyaluran MBG selalu mengikuti data kehadiran dan kesediaan yang dikumpulkan oleh SPPG.

"Tidak ada yang mubazir karena bagi SPPG yang jalan, ada data kehadiran penerima manfaat,” kata dia.

"Bagi anak sekolah yang tidak bersedia ke sekolah, ya memang tidak ada kegiatan MBG,” lanjutnya.

Menurut Dadan, mekanisme ini sudah berjalan sebagaimana prosedur standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

MBG hanya disalurkan kepada anak-anak yang tercatat hadir dan aktif dalam kegiatan yang disepakati selama masa liburan.

"Memang prosedurnya begitu. Selama ini sudah demikian. MBG dilaksanakan selalu berbasis data yang diperoleh SPPG dari pihak penerima manfaat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung menyebut sebanyak 97.687 individu telah menerima manfaat dari program MBG di Provinsi Lampung hingga 31 Maret 2025,

Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Lampung, Mohammad Dody Fachrudin, memaparkan angka ini merupakan pencapaian hingga Maret 2025 dan diproyeksikan akan terus meningkat seiring penyempurnaan sistem pendataan dan perluasan area layanan.

“Keberhasilan program ini tidak terlepas dari dukungan infrastruktur yang memadai. DJPb Lampung telah menyediakan 34 unit SPPG yang tersebar di seluruh provinsi. SPPG ini berperan penting sebagai pusat operasional penyediaan dan distribusi makanan bergizi, dilengkapi dengan fasilitas dapur, penyimpanan, dan tenaga pengolah makanan yang terlatih,” kata Dody, pada Kamis (8/5/2025) lalu.

Ia mengklaim, capaian dan proyeksi Program MBG di Lampung telah menunjukkan perkembangan yang progresif sejak diluncurkan. Hingga bulan keempat pelaksanaannya, program ini telah berhasil menjangkau 97.687 penerima manfaat dari berbagai jenjang pendidikan. Angka ini menunjukan dampak positif program dalam meningkatkan akses terhadap makanan bergizi bagi anak-anak dan kaum rentan.

Ia berharap, unit SPPG dapat bersinergi dengan UMKM lokal untuk menjadikan program MBG sebagai penggerak ekonomi di tingkat komunitas, dengan UMKM lokal sebagai pemasok bahan pangan segar dan berkualitas.

"Program ini juga diharapkan dapat mendukung aktivitas belajar siswa dan kaum rentan, memperkuat ketahanan fisik, dan mendorong tumbuh kembang yang optimal melalui akses rutin terhadap makan bergizi. Sehingga program MBG berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Lampung,” ungkapnya. (*)

Berita ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Selasa 24 Juni 2025 dengan judul "Lampung Baru Punya 13 Dapur MBG”