Berdikari.co, Bandar Lampung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung kembali menggelar hajatan akbar tahunan Bandar Lampung Expo 2025, yang rencananya akan berlangsung mulai 12 hingga 19 Juli 2025, di Gedung Graha Mandala Alam.
Kegiatan ini menjadi bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-343 Kota Bandar Lampung, sekaligus menjadi ajang promosi potensi daerah dalam kemasan hiburan rakyat dan penguatan ekonomi lokal.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Wilson Faisol, mengatakan Bandar Lampung Expo tahun ini mengusung konsep mendekatkan pelaku UMKM dengan masyarakat luas, dengan menghadirkan sekitar 100 tenan, yang terdiri dari pelaku UMKM, pengusaha lokal, dan industri kreatif dari berbagai kecamatan.
"Kami siapkan stand-stand untuk menampilkan produk unggulan, sekaligus membuka ruang relasi bisnis. Ini juga jadi ruang temu antara produsen dan konsumen,” kata Wilson, seperti dikutip dari kupastuntas.co, Selasa (24/6/2025).
Tahun ini, fokus utama expo diarahkan pada sektor kuliner, dengan dominasi peserta dari pelaku UMKM makanan dan minuman kekinian.
Stand-stand akan diisi oleh usaha yang tidak hanya di bawah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tetapi juga dari warga umum dan pelaku usaha mandiri.
Pemkot pun optimistis, expo ini dapat menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp2 miliar, seiring dengan besarnya potensi transaksi yang ditargetkan dari para pelaku usaha selama sepekan kegiatan.
"Nilai transaksi kita targetkan Rp2 miliar. Ini jadi salah satu cara konkret Pemkot mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” jelasnya.
Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, Pemkot menyiapkan anggaran sebesar Rp400 juta dan akan menggandeng event organizer profesional dalam pengelolaan teknis acara.
Guna menarik minat pengunjung, Pemkot juga menyiapkan berbagai hiburan rakyat, mulai dari pertunjukan seni pelajar dan mahasiswa, lomba-lomba, atraksi budaya, hingga menghadirkan artis nasional seperti Hijau Daun dan Kipas Tua.
Sejumlah bintang tamu lainnya juga direncanakan hadir, meski jadwal dan format hiburan masih dalam pembahasan bersama penyelenggara.
"Kita ingin expo ini tidak hanya berdampak secara ekonomi, tapi juga menjadi ruang rekreatif dan edukatif untuk masyarakat,” ujar Wilson.
Selama penyelenggaraan, Pemkot menargetkan jumlah pengunjung mencapai sedikitnya 2.000 orang, atau rata-rata 200 orang per hari. Wilson menilai angka ini cukup realistis, melihat antusiasme masyarakat dan pelaku usaha dalam menyambut perayaan tahunan tersebut.
"Kami ingin masyarakat benar-benar menikmati expo ini, sekaligus memberikan ruang pertumbuhan bagi para pelaku usaha kecil menengah di kota ini,” pungkasnya. (*)