Berdikari.co, Bandar
Lampung - Sejak resmi dibuka pada 3 Mei 2024 lalu atau satu bulan lebih,
pedagang di Pasar Raya Lebak Budi (PRLB) yang terletak di Jalan Imam Bonjol,
Bandar Lampung, mengeluh pedagang masih sepi.
Pasar yang di
gadang-gadang sebagai salah satu pasar modern dan terbersih di Bandar Lampung
tersebut, hingga kini masih sepi pembeli dan banyak kios serta lapak yang
kosong.
Akibat sepinya pembeli
itu, pengelola pasar memberikan keringanan berupa sewa kios dan lapak kepada
para pedagang.
"Pengunjungnya
belum ramai atau masih sepi untuk hari-hari biasa. Tapi kalau hari Sabtu dan
Minggu masih lumayan," kata seorang pedagang Pasar Raya Lebak Budi, Nardi,
pada Selasa (11/6/2024).
Nardi mengungkapkan,
saat awal-awal dibuka pengunjung yang datang ke Pasar Lebak Budi cukup ramai
mulai pukul 11.00 sampai dengan 14.00 WIB.
"Tapi setelah itu
kondisinya seperti ini, sepi. Jangankan dapat untung, balik modal pun sudah
Alhamdulillah. Karena sebenarnya kalau mau jujur masih untung berjualan di luar
pasar,” kata Nardi.
Nardi mengungkapkan,
masih tetap bertahan jualan di Pasar Lebak Budi karena mengikuti aturan saja.
Karena kini sudah tidak bisa berjualan di pinggir jalan lagi.
"Ya namanya juga
pasar baru. Kita harapkan pengelola pasar jangan bosan-bosan untuk terus
sosialisasi ke masyarakat sehingga mau belanja di sini," imbuhnya.
Dampak masih sepinya
pembeli, Nardi mengaku mendapatkan keringanan dari pengelola pasar. Jika
sebelumnya harga sewa lapak Rp750 ribu per bulan, saat ini diturunkan
sebesar 50 persen lebih menjadi Rp300 ribu per bulan.
"Selain bayar
sewa lapak, juga ada uang harian yang sebelumnya Rp20 ribu sekarang turun jadi
hanya Rp10 ribu, " ujarnya.
Parianto, pedagang
sayur di Pasar Lebak Budi mengungkapkan, satu bulan pertama harga sewa lapak
masih normal. Namun bulan kedua sudah diturunkan.
“Sewa lapak di sini
kini Rp300 ribu per bulan, sebelumnya Rp600 ribu per bulan. Tapi kita belum
tahu untuk bulan selanjutnya bayar lapaknya berapa," kata Parianto.
Parianto mengatakan,
pasar yang buka selama 24 jam itu hanya ramai pengunjung pada pukul 03.00
hingga 05.00 WIB. "Kalau siang begini sepi. Lalu saat sore sampai malam
masih lumayan pengunjungnya," katanya.
Ia mengatakan, saat
ini masih ada sejumlah lapak yang belum terisi oleh pedagang. "Namanya
juga pasar baru ya kadang ramai kadang sepi. Kita pilih dagang di sini karena
aman dan bersih," ucapnya.
Pantauan di lokasi,
masih cukup banyak kios dan lapak yang tutup atau belum terisi oleh pedagang.
Jumlah pengunjung di Pasar Lebak Budi juga masih bisa dihitung jari tangan.
Untuk diketahui, Pasar
Raya Lebak Budi merupakan pasar tradisional berkonsep modern pertama kali di Bandar
Lampung yang dikelola pihak swasta yakni PT Pasar Raya Lebak Budi.
Pasar tersebut terdiri
dari 161 lapak dan 48 kios yang dibangun dengan nilai investasi sebesar
Rp20 miliar. Luas keseluruhan lahan pasar mencapai 8.200 meter persegi.
Untuk luas bangunan
utama berikut dengan sarana penunjang yaitu kantor pengelola, musholla, pos
satpam, toilet dan dapur bersama 3.700 meter persegi. Sisanya 4.300 meter
persegi adalah area parkir dan jalan. (*)
Keterangan foto:
Pembeli Masih Sepi-Satu bulan lebih dibuka, Pasar Raya Lebak Budi di Jalan Imam
Bonjol Bandar Lampung masih sepi pembeli. Foto: Sri/Kupas Tuntas