Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Kamis, 13 Juni 2024

Satu Bulan Beroperasi, Pedagang Pasar Raya Lebak Budi Mengeluh Pembeli Sepi

Oleh ADMIN

Berita
Pasar Raya Lebak Budi Bandar Lampung. Foto: Ist

Berdikari.co, Bandar Lampung - Sejak resmi dibuka pada 3 Mei 2024 lalu atau satu bulan lebih, pedagang di Pasar Raya Lebak Budi (PRLB) yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Bandar Lampung, mengeluh pedagang masih sepi.

Pasar yang di gadang-gadang sebagai salah satu pasar modern dan terbersih di Bandar Lampung tersebut, hingga kini masih sepi pembeli dan banyak kios serta lapak yang kosong.

Akibat sepinya pembeli itu, pengelola pasar memberikan keringanan berupa sewa kios dan lapak kepada para pedagang.

"Pengunjungnya belum ramai atau masih sepi untuk hari-hari biasa. Tapi kalau hari Sabtu dan Minggu masih lumayan," kata seorang pedagang Pasar Raya Lebak Budi, Nardi, pada Selasa (11/6/2024).

Nardi mengungkapkan, saat awal-awal dibuka pengunjung yang datang ke Pasar Lebak Budi cukup ramai mulai pukul 11.00 sampai dengan 14.00 WIB.  

"Tapi setelah itu kondisinya seperti ini, sepi. Jangankan dapat untung, balik modal pun sudah Alhamdulillah. Karena sebenarnya kalau mau jujur masih untung berjualan di luar pasar,” kata Nardi.

Nardi mengungkapkan, masih tetap bertahan jualan di Pasar Lebak Budi karena mengikuti aturan saja. Karena kini sudah tidak bisa berjualan di pinggir jalan lagi.

"Ya namanya juga pasar baru. Kita harapkan pengelola pasar jangan bosan-bosan untuk terus sosialisasi ke masyarakat sehingga mau belanja di sini," imbuhnya.

Dampak masih sepinya pembeli, Nardi mengaku mendapatkan keringanan dari pengelola pasar.  Jika sebelumnya harga sewa lapak Rp750 ribu per bulan, saat ini diturunkan  sebesar 50 persen lebih menjadi Rp300 ribu per bulan.

"Selain bayar sewa lapak, juga ada uang harian yang sebelumnya Rp20 ribu sekarang turun jadi hanya Rp10 ribu, " ujarnya.

Parianto, pedagang sayur di Pasar Lebak Budi mengungkapkan, satu bulan pertama harga sewa lapak masih normal. Namun bulan kedua sudah diturunkan.

“Sewa lapak di sini kini Rp300 ribu per bulan, sebelumnya Rp600 ribu per bulan. Tapi kita belum tahu untuk bulan selanjutnya bayar lapaknya berapa," kata Parianto.

Parianto mengatakan, pasar yang buka selama 24 jam itu hanya ramai pengunjung pada pukul 03.00 hingga 05.00 WIB. "Kalau siang begini sepi. Lalu saat sore sampai malam masih lumayan pengunjungnya," katanya.

Ia mengatakan, saat ini masih ada sejumlah lapak yang belum terisi oleh pedagang. "Namanya juga pasar baru ya kadang ramai kadang sepi. Kita pilih dagang di sini karena aman dan bersih," ucapnya.

Pantauan di lokasi, masih cukup banyak kios dan lapak yang tutup atau belum terisi oleh pedagang. Jumlah pengunjung di Pasar Lebak Budi juga masih bisa dihitung jari tangan.

Untuk diketahui, Pasar Raya Lebak Budi merupakan pasar tradisional berkonsep modern pertama kali di Bandar Lampung yang dikelola pihak swasta yakni PT Pasar Raya Lebak Budi.

Pasar tersebut terdiri dari 161 lapak dan 48 kios yang dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp20 miliar. Luas keseluruhan lahan pasar mencapai 8.200 meter persegi.

Untuk luas bangunan utama berikut dengan sarana penunjang yaitu kantor pengelola, musholla, pos satpam, toilet dan dapur bersama 3.700 meter persegi. Sisanya 4.300 meter persegi adalah area parkir dan jalan. (*)

Keterangan foto: Pembeli Masih Sepi-Satu bulan lebih dibuka, Pasar Raya Lebak Budi di Jalan Imam Bonjol Bandar Lampung masih sepi pembeli. Foto: Sri/Kupas Tuntas

Editor Sigit Pamungkas