Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Rabu, 24 April 2024

Diserang Penyakit Blas, Puluhan Hektar Sawah di Yosodadi Metro Gagal Tanam

Oleh Arby Pratama

Berita
Hernani saat menunjukkan kondisi sawahnya yang gagal tanam diduga akibat penyakit blas. Rabu, (24/4/2024). Foto: Arby/berdikari.co

Berdikari.co, Metro - Puluhan hektare tanaman padi di RW 06, 07 dan 08 Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro Timur mengalami gagal tanam. 

Petani setempat meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melalui Dinas terkait dapat turun ke lapangan mencari solusi atas hal tersebut.

Dari pantauan di areal persawahan RW 06 Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro Timur, terlihat tanaman padi yang diperkirakan berusia lebih dari satu bulan tidak tumbuh dengan optimal.

Bahkan, terdapat beberapa petak sawah diantaranya yang menguning, kerdil dan mati. Padi yang ditanam di puluhan hektare lahan itu diduga terjangkit blas.

Hermani, salah seorang petani di RW 06 tersebut mengungkapkan bahwa gagal tanamnya padi terjadi seusai pemupukan.

"Ini sudah ada hampir 1 bulan umur tanaman, jadi kena penyakit ini namanya penyakit blas. Jadi habis dipupuk pertumbuhannya hilang, Kami minta solusinya lah, obatnya apa," kata Hemarni saat diwawancarai di kawasan persawahan setempat, Rabu (24/4/2024).

Hermani menyebut, fenomena gagal tanam itu telah terjadi dua kali di wilayahnya. Pertama, terjadi pada musim tanam tahun 2023, dan kedua terjadi pada musim gadu 2024 ini.

Ia mengaku, bahwa pihaknya telah melaporkan kondisi gagal tanam itu ke Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro namun belum ditindaklanjuti.

"Kejadian ini sudah dua kali, tidak tahu penyebabnya apa karena tau-tau mati setelah dipupuk. Dulu pernah ada pendampingan pas mati pertama, dan dibantu. Sekarang belum bantu lagi, sudah kita laporkan ke dinas tapi belum ada tindak lanjut," ujarnya.

Akibat gagal tanam tersebut, petani di wilayah setempat mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Tak hanya itu, peristiwa gagal tanam juga disebut terjadi disejumlah wilayah di Kota Metro.

"Ini ada sekitar 10 hektare yang gagal tanam. Kalau kerugiannya kita harus, tanam ulang dan bibit ulang. Kira-kira kerugiannya Rp 3 Juta lah per hektar," terangnya.

"Ini bukan cuman di Yosodadi saja, tapi semua daerah sama. Di Yosorejo dan Yosomulyo juga ada, semua kondisinya sama," sambungnya.

Hermani berharap, Pemkot Metro dapat turun melakukan pengecekan ke lahan persawahan diwilayahnya.

"Jadi mati ini dari akarnya menguning, terus lama-lama habis tidak tumbuh lagi. Sampai sejauh ini belum ada perhatian pemerintah, kami berharap pemerintah bisa turun untuk mengecek," tandasnya.

Diketahui, penyakit blas pada tanaman padi adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae. Ciri penyakit ini dapat dilihat dari gejala khasnya, blas daun berbentuk belah ketupat dan bercak daun pada tanaman padi yang disebabkan oleh cendawan.

Penyakit ini dapat ditemukan pada beberapa bagian tanaman padi seperti daun, leher daun, batang, malai dan biji. Selain itu, penyakit blas biasanya menyerang pada semua fase pertumbuhan tanaman padi mulai dari persemaian sampai menjelang panen. 

Jika serangan blas berkembang menjadi teklik atau patah leher bisa menyebabkan berkurangnya produksi. Cara untuk mengendalikan penyakit Blas ini yakni dengan menggunakan paenibacillus polymyxa dengan dosis 5 cc per liter air. (*)

Editor Yugo Dwi Prasetyo