Berdikari.co, Bandar
Lampung - Pemilik PT Nestro Saka Wardhana, Dicky Kusuma Wardhana sangat piawai
menarik simpatik masyarakat agar mau ikut investasi dalam trading forex. Salah
satu cara yang ditempuh dengan kerap menggelar aksi sosial seperti pembagian
nasi bungkus gratis dan vaksinasi Covid-19 secara massal dengan hadiah
sepeda motor.
Kantor PT Nestro
Saka Wardhana menempati sebuah ruko di Jalan Pattimura Kelurahan Banjarsari,
Kecamatan Metro Utara, Kota Metro yang beroperasi sejak awal 2020.
Penelusuran wartawan,
ruko tersebut disewa oleh pemilik perusahaan hingga awal tahun 2022. Awalnya
kantor tersebut ramai dikunjungi warga yang ingin tahu dengan investasi yang
ditawarkan.
Namun pada awal
tahun 2022, billboard dan seluruh atribut PT Nestro Saka Wardhana yang
terpasang di ruko tersebut telah dilepas. Warga sekitar mengungkapkan, kantor
perusahaan tersebut selama 6 bulan terakhir sudah tidak ada kegiatan apapun.
"Kalau tidak
salah itu sudah dari awal bulan Maret lalu itu sudah tutup. Tidak ada
aktivitas, biasanya kan ramai, tapi sekarang sudah tidak ada kegiatan
lagi," kata warga setempat, Minggu (14/8).
Sejak kantor PT
Nestro Saka Wardhana ditutup, ada ratusan orang yang hilir mudik mendatangi
ruko itu untuk mencari informasi keberadaan pemilik perusahaan maupun alamat
kantor yang baru.
"Banyak orang
datang kesini tanya kantornya pindah kemana? Tapi saya kan tidak tahu. Pemilik
perusahaan saat pandemi Covid-19 suka bagi-bagi bantuan seperti nasi bungkus
gratis maupun vaksinasi massal dengan hadiah sepeda motor," ujarnya.
Seorang warga yang
sudah menginvestasikan uangnya di trading forex PT Nestro Saka Wardhana
menuturkan, ia dijanjikan keuntungan sebesar 17 persen dari nilai investasi
apabila menandatangani kontrak secara langsung atau tanpa melalui perantara
orang lain.
Sementara yang melalui
perantara, hanya mendapatkan profit atau keuntungan 15 persen per bulan dari
nilai investasi. Kemudian yang 2 persen sisanya diberikan kepada perantara
sebagai referral alias fee lantaran telah merekrut investor baru.
Berkat kepiawaian
pemilik perusahaan, warga yang ikut investasi terus meluas hingga
menyebar keluar Provinsi Lampung bahkan sampai pulau Jawa. Mereka berasal dari
berbagai kalangan mulai dari petani, pengusaha, aparat keamanan, pegawai negeri
hingga pejabat.
Popularitas
perusahaan tersebut semakin naik daun pada tahun 2021 saat seorang kepala
daerah meresmikan salah satu cabang usaha usahanya yaitu Trader Cafe yang juga
beroperasi di Jalan Pattimura.
Pemilik PT Nestro
Saka Wardhana, Dicky Kusuma Wardhana juga membentuk sayap perusahaan yang
diberi nama Trader Peduli Indonesia (TPI) dengan dalih untuk membantu
masyarakat kurang mampu.
Organisasi tersebut
semakin besar yang berpusat di Kecamatan Metro Utara. Sedikitnya terdapat tiga
markas utama yang digunakan Dicky Kusuma Wardhana untuk menggerakkan roda
organisasi tersebut. Yakni satu bangunan di Jalan Bison Kecamatan Metro Utara
sebagai kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) TPI. Kemudian satu bangunan lagi di
Jalan Flamboyan Kelurahan Mulyojati Kecamatan Metro Barat sebagai kantor Dewan
Pimpinan Wilayah (DPW) TPI, dan bangunan ketiga berada di Jalan Patimura
Kecamatan Metro Utara sebagai kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) TPI.
Sosok Dicky Kusuma
Wardhana semakin dikenal oleh masyarakat di Kota Metro saat menggelar vaksinasi
Covid-19 yang diikuti ribuan warga dengan menyediakan hadiah puluhan juta
rupiah dan motor.
Dicky Kusuma
Wardhana juga sempat menjadi tamu di acara Podcast Kupas Tuntas pada 20 Januari
2022. Saat itu Dicky sempat menceritakan sejarah pendirian perusahaannya yang
bergerak pada investasi trading forex.
Dicky mundur
sebagai PNS di Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2018.
Ia mulai menggeluti trading forex di tahun 2009 dan sempat merugi hingga Rp350
juta.
Ayah dari dua anak
ini mulai mematangkan teknik trading pada tahun 2011. Saat itu Dicky mengaku
rata-rata mampu memperoleh profit 30 persen per bulan dari modal yang
digelontorkan. Ia juga mengaku pernah memperoleh profit terbesar yaitu 900
persen dengan modal sebanyak Rp1 miliar.
Pengamat Hukum dari
Universitas Lampung (Unila), Yusdianto meminta aparat penegak hukum harus
bertindak tegas dan mengedukasi masyarakat menyikapi maraknya investasi bodong
saat ini.
"Kita ingin
aparat bertindak tegas kepada para pelaku yang menggunakan kesempatan di tengah
situasi covid atau situasi bangkitnya era start up ini yang disalahgunakan
hingga mengambil keuntungan dari situasi tersebut," kata Yusdianto.
Yusdianto minta
aparat penegak hukum untuk mencermati izin usaha yang berkembang di berbagai
jenis investasi, untuk memastikan apakah investasi itu bodong atau tidak
sehingga bisa meminimalisir korban.
"Kita harus
membutuhkan keterangan secara langsung dari pihak otoritas terkait investasi
itu apakah bodong atau tidak karena dalam hal ini otoritas paham terkait dengan
transaksi yang berkaitan investasi bodong," ujarnya.
Menurut Yusdianto,
masyarakat juga perlu diedukasi dan diberi pengetahuan terkait investasi yang
sebenarnya. "Untuk meminimalisir terkena investasi bodong, diperlukan
pendidikan dan pengetahuan atau sosialisasi dari pihak-pihak tertentu terutama
pihak otoritas. Sehingga masyarakat bisa paham,” ujarnya.
Yusdianto
mengungkapkan, sebagian besar modus yang digunakan pelaku investasi bodong
dengan mengiming-imingi korbannya memberikan keuntungan besar. Ia mengimbau
masyarakat agar tidak mudah tergiur bujuk rayu menjadi bagian dari investasi
yang diragukan regulasinya. (*)