Berdikari.co, Lampung
Selatan - Lantaran ingin meneruskan cita-citanya menjadi seorang guru, Iis
Wahyudi (47), rela melepaskan jabatannya sebagai Kepala Desa (Kades) Baktirasa,
Kecamatan Sragi, Lampung Selatan (Lamsel).
Iis Wahyudi memilih
mundur dari kades usai menerima SK pengangkatan sebagai guru berstatus Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021. Ia menjadi guru di SDN 2
Baktirasa.
Jabatan Iis Wahyudi
sebagai kepala desa masih tersisa selama tiga tahun.
"Saya memilih
PPPK guru karena memang dari awal cita-cita saya ingin menjadi guru. Sudah
menjadi panggilan hati saya buat mengabdi di sekolah. Sudah nyaman," kata
Iis, Rabu (25/5).
Ia mengungkapkan sudah
menjadi guru honor di SDN 2 Baktirasa sejak tahun 2002. Sehingga ketika
diterima menjadi guru PPPK, ia rela melepaskan jabatan kepala desa.
"Sebenarnya masih
tiga tahun lagi jabatan kepala desa saya, tapi ilmu yang saya dapatkan di
pendidikan akan lebih bermanfaat kalau disalurkan di sekolah," tuturnya.
Menurut Iis, keluarga
dan aparatur desa lainnya mendukung keputusannya yang telah diambilnya
tersebut.
"Istri lebih
dahulu saya ajak ngobrol bermusyawarah. Istri juga sangat setuju bahkan ini
permintaan dia agar saya jadi guru. Alhamdulillah perangkat desa sini juga
mendukung dan men-support saya walaupun mereka ada yang sedih," ungkapnya.
Ia mengatakan,
secepatnya segera menyerahkan surat pengunduran diri sebagai kepala desa ke
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Bupati Lamsel.
"Dalam minggu ini
lah saya akan serahkan surat pengunduran diri," imbuhnya.
Sikap yang sama juga
diambil Turisman (40), Kepala Desa Gandri yang memilih menjadi guru ketimbang
melanjutkan jabatannya.
"Latar belakang
pendidikan saya memang guru. Jadi ya sudah panggilan hati. Cita-cita saya juga
guru," tutur Turisman yang sudah menjabat kepala desa selama tiga
periode ini.
Ia mengatakan,
keluarganya mendukung atas keputusannya memilih menjadi guru. "Sebelumnya
saya sudah musyawarah dan keluarga mendukung dan mendoakan," katanya.
Menurut Turisman,
jabatan kepala desa dan guru memiliki kesamaan yaitu sama-sama memberikan
pengabdian kepada masyarakat. Namun, menjadi guru memang sudah menjadi
cita-citanya sejak lama.
"Hanya memang secara penjiwaaan saya dari awal nyaman jadi guru, tapi bukan nggak nyaman jadi kepala desa ya. Kalau jadi honor di SDN 2 Margajasa itu saya sudah dari 2004," tandasnya. (*)
Berita ini telah
terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Jumat, 27 Mei 2022 dengan judul “Pilih Jadi Guru, Iis Wahyudi Rela Lepas Jabatan Kades”