Berdikari.co, Bandar
Lampung - Subdit V Cyber Polda Lampung terus melakukan penyelidikan terhadap
kasus investasi bodong robot trading Auto Trade Crypto/Auto Trade Gold 5.0 yang
merugikan ribuan orang. Sebanyak dua saksi sudah diperiksa untuk mengungkap
kasus tersebut.
Kasubdit V Cyber Polda
Lampung, AKBP Yusriandi Yusrin, menjelaskan sudah memeriksa dua saksi yakni
pelapor DHS dan saksi Parlindungan untuk mengungkap kasus investasi bodong itu.
"Proses perkara
masih sedang kita tangani dan terus berjalan. Pelapor juga sudah kita periksa dengan
jemput bola ke kantornya. Saksi sementara baru dua yang kita ambil, nanti
mungkin saksi lain yang bekerja di laut setelah ponselnya aktif juga akan kita
mintai keterangan,” kata Yusriandi, Senin (23/5).
Yusriandi mengatakan,
akan memanggil saksi-saksi lainnya untuk dimintai keterangan dan mencari bukti
untuk menguatkan adanya dugaan penipuan melalui investasi bodong itu.
Yusriandi menerangkan,
pihaknya selalu berkomunikasi dengan pelapor supaya pemeriksaan tetap
berlanjut. Ia juga terus mengumpulkan bukti-bukti lainnya yang bisa mendukung
pengungkapan kasus robot trading ATC/ATG 5.0. "Yang pasti kita akan
mencari minimal dua alat bukti untuk mengarah kepada terduga terlapor,"
ujarnya.
Yusriandi melanjutkan, penyidik juga masih mendalami proses aliran dana yang masuk ke founder ATC/ATG 5.0. “Aliran dana virtualnya seperti apa, report tradingnya apakah mengarah kesana atau bukan," lanjutnya.
Ia menambahkan, polisi
juga akan meminta keterangan saksi ahli. "Kalau sudah cukup saksinya, baru
kita koreksi ke ahli apakah masuk unsur pidana terkait robot trading ini. Kalau
masuk pidana seperti apa konstruksinya,” imbuhnya.
Pantauan Kupas Tuntas
pada website ATC/ATG 5.0 pada Senin (23/5), sejak aturan baru dilaunching
perihal batas penarikan dana investasi atau withdraw (WD) yang awalnya 2.000
Dolar turun menjadi 100 Dolar, hanya bisa dilakukan satu minggu sekali.
Namun para member yang
mencoba melakukan WD tetap tak kunjung mendapatkan haknya dan status masih
pending. Ada juga beberapa member yang sudah mendapatkan status paid, namun
uangnya tersebut tak kunjung masuk ke dalam dompet seperti Toko Crypto, Indodax
dan lain-lain.
Pihak manajemen PT
Panthera Trade Technologies selaku perusahaan yang meluncurkan robot trading
ATC/ATG 5.0 juga melakukan perubahan cara WD yakni dengan melakukan
penambahan fitur WD melalui lego coin. Penawaran untuk menggunakan lego coin
sebagai alternatif yang direkomendasikan terdapat di dalam grup Telegram.
Tanpa disadari bagi
member yang melakukan WD melalui lego coin seperti ikut bermain kembali.
Meskipun dalam lego coin dapat melakukan penarikan dana investasi ke dalam
rekening, namun pasar pada lego coin belum ada yang bisa menjamin legalitas
para pengguna market coin.
Banyak member
melontarkan komentar kekecewaan terhadap manajemen PT Panthera terkait
informasi yang disampaikan perihal adanya perubahan sistem, pemeliharaan sistem
dan penambahan fitur tersebut karena banyak member yang belum mendapatkan
haknya.
Di saat member mempertanyakan kapan WD bisa lancar, pihak manajemen PT Panthera selalu melontarkan pengumuman yang baru. Namun jika diperhatikan alur yang diterapkan pada sistem sama seperti pengumuman sebelumnya. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Selasa, 24
Mei 2022 dengan judul “Polda Telusuri Aliran Dana Founder ATC/ATG 5.0”