Berdikari.co,
Bandar Lampung - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Bengkulu dan Lampung mencatat
realisasi penerimaan pajak sepanjang tahun 2025 mencapai 71,81 persen atau
sebesar Rp8,8 triliun dari target Rp12,362 triliun.
Hal
tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Bengkulu dan Lampung,
Retno Sri Sulistyani, saat ditemui di Kantor DJP Lampung, Rabu (17/12/2025).
“Sampai
pertengahan Desember 2025, realisasi penerimaan pajak kita sudah mencapai 71,81
persen atau sekitar Rp8,8 triliun dari target Rp12,362 triliun,” kata Retno.
Retno
mengakui, tahun 2025 bukanlah periode yang mudah, baik bagi wilayah Bengkulu
dan Lampung maupun secara nasional. Kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih
turut memengaruhi capaian penerimaan pajak di berbagai daerah.
“Ini
bukan tahun yang mudah, bukan hanya untuk Bengkulu dan Lampung, tapi juga untuk
negara kita secara keseluruhan. Secara nasional saja, penerimaan pajak baru
sekitar 71 persen,” jelasnya.
Ia
menambahkan, tantangan penerimaan pajak tahun ini semakin besar karena pada
awal pemerintahan baru, pemerintah menggulirkan berbagai program strategis
nasional yang membutuhkan dukungan anggaran cukup besar.
“Sejak
pemerintahan baru, banyak program yang membutuhkan dana besar. Itu tentu
menjadi tantangan tersendiri bagi kami di DJP untuk memastikan penerimaan
negara tetap terjaga,” katanya.
Untuk
mengoptimalkan penerimaan pajak hingga akhir tahun, pihaknya saat ini
memfokuskan upaya penagihan kepada wajib pajak strategis yang dinilai memiliki
kontribusi besar terhadap penerimaan negara. Selain itu, DJP juga menargetkan
penyelesaian tunggakan pajak dari wajib pajak yang sebelumnya telah dilakukan
pemeriksaan.
“Kami
sekarang fokus pada wajib pajak yang memang menjadi penentu penerimaan,
termasuk wajib pajak yang sudah pernah diperiksa dan masih memiliki tunggakan
pajak. Itu kami minta untuk diselesaikan pada bulan Desember ini,” ungkap
Retno.
Ia
mengungkapkan, hingga menjelang akhir tahun 2025, jajaran DJP Bengkulu dan
Lampung masih terus melakukan penagihan secara intensif.
“Makanya
sekarang ini masih terus kita kejar sampai akhir tahun,” imbuhnya.
Retno
juga menyampaikan capaian penerimaan pajak di wilayah Lampung yang selama lima
tahun berturut-turut sebelumnya selalu berhasil mencapai target 100 persen.
Namun, kondisi ekonomi nasional pada tahun 2025 membuat target tersebut sulit
kembali terulang.
“Kalau
di Lampung sendiri, lima tahun berturut-turut kita selalu mencapai 100 persen.
Tapi tahun ini memang hampir di seluruh Indonesia kondisinya sama. Seperti yang
juga disampaikan Pak Purbaya, kondisi ekonomi memang tidak mendukung untuk
capaian 100 persen,” jelasnya.
Meski
demikian, lanjut Retno, DJP Bengkulu dan Lampung tetap optimistis dapat
meningkatkan realisasi penerimaan hingga mendekati target di akhir tahun.
“Kalau
realistis, untuk mencapai 100 persen memang kelihatannya sulit. Namun, kami
tetap berupaya semaksimal mungkin. Paling tidak, kami berharap bisa mencapai
kisaran 85 hingga 90 persen,” pungkas Retno. (*)

berdikari









