Berdikari.co, Bandar Lampung – Upaya Provinsi Lampung menyiapkan tenaga kerja muda berkualitas untuk pasar global semakin diperkuat melalui pengembangan Program Kelas Migran Vokasi. Kolaborasi antara Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Lampung dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung kini memasuki tahap percepatan, dengan target pelaksanaan ujian Bahasa Jepang dimulai pada awal 2026.
Kepala BP3MI Lampung, Ahmad Fauzi, mengatakan pemerintah pusat tengah menggenjot program SMK Go Global sebagai bagian dari kebijakan peningkatan kompetensi tenaga kerja muda. Lampung ditunjuk sebagai salah satu daerah percontohan dalam realisasi kelas migran vokasi.
"Indonesia yang dipimpin oleh Bapak Presiden Prabowo sedang mendorong SMK Go Global, dan Alhamdulillah Lampung menjadi proyek awal. Kita sudah mempersiapkan program kelas migran vokasi ini sesuai arahan Presiden, bahwa tenaga kerja yang kita siapkan bukan hanya siap kerja, tetapi siap pakai," ujar Ahmad Fauzi saat dimintai keterangan, Jum'at (5/12/2025).
Ia menyebutkan, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) juga sedang mempercepat pelaksanaan ujian Bahasa Jepang sebagai syarat utama penempatan tenaga kerja ke Negeri Sakura. Lampung ditargetkan menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan mulai tahun depan.
"Mudah-mudahan di awal tahun 2026 ujian Bahasa Jepang sudah bisa terselenggara di Lampung. Ini akan sangat mendukung kualitas anak-anak muda kita yang ingin bekerja di Jepang," tambahnya.
Kepala Disdikbud Provinsi Lampung, Thomas Amirico, menjelaskan bahwa saat ini proses pembelajaran dalam program migran vokasi berjalan di hampir 300 SMA dan SMK. Total peserta mencapai 8.500 orang.
"Kita sedang dalam proses pembelajaran. Ada 8.500 peserta dari hampir 300 SMA dan SMK yang mengikuti program ini. Untuk siswa internal, baru sekitar 3.000 yang berjalan, dan sisanya insya Allah mulai minggu depan karena proses anggarannya baru cair," kata Thomas.
Ia menambahkan bahwa pihak swasta juga mulai menunjukkan ketertarikan untuk berkolaborasi dan mendukung pengembangan program tersebut.
"Setelah ini kita lakukan job matching, dan selanjutnya meminta dukungan BP2MI dan mitra dari Jepang untuk proses penempatan. Ada tahapannya, dan insya Allah program ini bisa berjalan maksimal dengan dukungan semua pihak," ujarnya.
Program Migran Vokasi Lampung diharapkan dapat menjadi model peningkatan kualitas sumber daya manusia yang mampu menjawab kebutuhan tenaga terampil di luar negeri, khususnya Jepang yang saat ini membuka banyak peluang kerja bagi generasi muda Indonesia. (*)

berdikari









