Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Selasa, 18 November 2025

Gajah Jinak Dona di Taman Nasional Way Kambas Mati Diduga Terinfeksi Parasit

Oleh ADMIN

Berita
Pihak medis dari Balai Taman Nasional Way Kambas melakukan otopsi terhadap gajah Dona yang telah mati. Foto: Ist

Berdikari.co, Lampung Timur - Gajah jinak bernama Dona yang berada di Camp Elephant Response Unit (ERU) Bungur, RPTN Toto Projo, Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur, dinyatakan mati pada Minggu (16/11/2025) siang.

Kepala Balai TNWK, Zaidi, menjelaskan bahwa gajah Dona sejak awal sudah mengalami sakit hingga akhirnya mati. Pemeriksaan rutin terhadap kesehatan Dona dilakukan pada 6 November 2025. Saat itu tim medis mengambil sampel darah karena gajah berusia sekitar 45 tahun tersebut memiliki riwayat kesehatan kurang baik.

Hasil laboratorium menunjukkan kadar eosinofil tinggi yang mengarah pada kemungkinan infeksi parasit.

“Setelah hasil lab keluar, Dona langsung mendapat infus dan pengawasan khusus. Kami memberi penanganan intensif sejak awal karena Dona memang punya riwayat sering sakit,” ujar Zaidi, Senin (17/11/2025).

Pada 13 November 2025, Dona mulai menunjukkan gejala tidak mau makan. Tim dokter hewan PLG TNWK kemudian melakukan pemeriksaan dan memberikan pengobatan. Saat itu Dona masih aktif bergerak, namun nafsu makannya menurun drastis.

Sehari setelahnya, 14 November 2025, kondisi Dona belum menunjukkan perkembangan yang baik. Tim kembali memasang infus dan melakukan penanganan lanjutan. Meski begitu, respons tubuh Dona masih lemah.

Pada Sabtu (15/11/2025), kondisi Dona tidak menunjukkan perubahan signifikan. Ia hanya mengonsumsi sedikit makanan, sekitar satu sisir pisang. Aktivitas fisiknya juga melemah meskipun masih terlihat bergerak.

Puncaknya terjadi pada Minggu (16/11/2025). Pada pukul 03.00 WIB, Dona masih menunjukkan gerakan. Namun menjelang pagi, sekitar pukul 05.45 WIB, kondisinya semakin melemah dan ia tidak mampu bangun.

“Kami langsung menurunkan tim medis bersama Kepala SPTN Wilayah II Bungur dari Balai TNWK pada pukul 12.00 WIB untuk penanganan lanjutan,” jelas Zaidi.

Namun ketika tim tiba di Camp ERU Bungur pada pukul 13.20 WIB, Dona telah dinyatakan mati. Berdasarkan keterangan petugas di lokasi, Dona terakhir menunjukkan tanda vital sekitar pukul 13.00 WIB. Ia dinyatakan mati setelah tidak menunjukkan pernapasan dan tampak pucat pada bagian lidah.

Zaidi menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh serta pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebab pasti kematian gajah tersebut.

“Kami sangat kehilangan. Dona adalah salah satu gajah jinak yang cukup lama berada dalam pengelolaan ERU. Upaya terbaik sudah dilakukan, namun kondisinya tidak memungkinkan,” katanya.

Ia menambahkan, TNWK akan memperkuat pemantauan kesehatan seluruh gajah jinak untuk mencegah kasus serupa. Balai TNWK juga akan menyampaikan hasil lengkap pemeriksaan setelah proses analisis selesai dilakukan. (*) 

Editor Sigit Pamungkas