Berdikari.co, Bandar Lampung – Operasional perdana Kapal Motor Penumpang (KMP) Dalom 1 milik Pemerintah Provinsi Lampung mendapat respons positif dari masyarakat. Pada hari pertama berlayar, kapal tersebut langsung mengangkut 100 penumpang dan 88 kendaraan berbagai jenis, mulai dari truk hingga mobil pribadi.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, mengatakan seluruh pelayanan berjalan lancar sejak kapal dilepas di Dermaga 4 Pelabuhan Bakauheni. Ia menyebut antusiasme masyarakat menunjukkan kehadiran kapal ini menjawab kebutuhan transportasi yang lebih nyaman dan efisien.
"Hari pertama langsung operasional tanpa kendala. Ada 100 penumpang dan 88 kendaraan campuran yang naik," ujar Bambang, Jumat (14/11/2025).
Pemprov Lampung saat ini sedang menyiapkan layanan eksekutif untuk KMP Dalom 1. Meski izin lintasan sudah terbit, proses negosiasi dengan PT ASDP masih berlangsung karena layanan eksekutif berada di bawah pengelolaan ASDP.
"Pindah ke layanan eksekutif sedang berproses. Izin lintasan sudah keluar, tinggal tahap negosiasi dengan PT ASDP," jelas Bambang.
KMP Dalom 1 merupakan kapal baru yang diproduksi pada Januari 2023 dan rampung pada April 2025. Kapal ini dibekali fasilitas yang jauh lebih lengkap dibanding armada lain yang melayani rute Merak–Bakauheni. Mulai dari tiga ruang VVIP, dua lounge, ruang rapat, hingga ruang bisnis dan ekonomi berpendingin udara.
“Kecepatannya mencapai 17 knot, dan saat uji coba stabil di 16 knot. Dari sisi fasilitas, kapal ini termasuk yang paling lengkap dan nyaman,” tambah Bambang.
Direktur PT Dalom Lintas Berjaya, Chandra Damanik, menuturkan jarak pelayaran Merak–Bakauheni yang berkisar 15 mil laut dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar satu jam dengan kecepatan kapal tersebut.
"Kalau jaraknya 15 nautical mile dan kecepatannya 16 knot, perkiraan waktu tempuh satu jam," ujarnya.
Chandra juga menjelaskan skema kerja sama pembangunan kapal ini menggunakan pola Build, Operate, and Transfer (BOT). Dalam skema tersebut, kapal nantinya akan sepenuhnya menjadi milik Pemerintah Provinsi Lampung, sementara PT Dalom Lintas Berjaya tetap dapat menjalankan operasional selama masa kerja sama.
“Nanti kapal ini resmi jadi milik Pemprov. Kami masuk terlebih dahulu untuk operasional awal, dan ketika diserahkan pun manajemen tetap bisa berjalan,” katanya.
Operasional KMP Dalom 1 diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan transportasi laut sekaligus memperkuat peran Lampung sebagai gerbang utama mobilitas Jawa–Sumatera. (*)

berdikari









