Berdikari.co,
Bandar Lampung - Gina Dwi Sartika (15), siswi SMPN 13 Bandar Lampung yang sempat
menjadi korban bullying,
kini memilih melanjutkan pendidikan melalui program Paket B. Setelah lulus SMP,
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung akan membantu Gina
agar bisa melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat.
Kasus
perundungan yang dialami Gina tak hanya menjadi perhatian Pemerintah Kota
(Pemkot) Bandar Lampung, tetapi juga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung
melalui Disdikbud.
Wakil
Kepala SMPN 13 Bandar Lampung, Abdul Rohman, membantah kabar yang menyebut
pihak sekolah mengeluarkan Gina dari sekolah. Ia menegaskan bahwa Gina
mengundurkan diri pada tahun 2023 karena ingin melanjutkan pendidikan di pondok
pesantren.
“Gina
tidak dikeluarkan. Ia mengundurkan diri sendiri dengan alasan ingin mondok,”
ujar Abdul Rohman, Rabu (22/10/2025).
Sementara
itu, Pemkot Bandar Lampung melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (PPPA) bersama Camat Kemiling, Andi Syaputra Kesuma,
mendatangi rumah Gina di Jalan Marga, Gang Famili, Kelurahan Sumber Rejo,
Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.
Kepala
Dinas PPPA Bandar Lampung, Maryamah, mengatakan pihaknya telah lama memberikan
pendampingan kepada Gina dan memastikan bahwa dugaan perundungan yang terjadi
dua tahun lalu sudah diselesaikan.
“Gina
selama ini memang mendapat pendampingan dari kami. Dia anak yang sering bermain
ke pusat perbelanjaan. Dulu sempat ada masalah lain, tapi sudah kami
selesaikan,” kata Maryamah.
Ia
menambahkan, dua tahun lalu pihaknya sempat menawarkan bantuan agar Gina dapat
melanjutkan pendidikan, namun tawaran tersebut ditolak.
“Waktu
itu sudah kami tawarkan agar Gina melanjutkan sekolah, tapi ia menolak dengan
alasan ingin mondok,” lanjutnya.
Camat
Kemiling, Andi Syaputra Kesuma, mengatakan hasil pengecekan di lapangan
menunjukkan bahwa informasi yang beredar di media sosial tidak sepenuhnya
benar.
“Setelah
kami cek, ternyata Gina bukan dikeluarkan, tetapi mengundurkan diri sejak tahun
2023 karena ingin ikut adiknya mondok,” jelas Andi.
Ia
berharap Gina dapat melanjutkan pendidikannya melalui program kejar Paket B.
“Kami
mendorong agar Gina tetap melanjutkan sekolah. Pemerintah akan membantu proses
administrasinya,” ujar Andi.
Selain
itu, Disdikbud dan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Lampung juga mengunjungi
rumah orang tua Gina Dwi Sartika.
Kepala
Disdikbud Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mengatakan pihaknya telah menemui
keluarga Gina.
“Tadi
kami sudah ke sana bersama Dinsos. Pak Gubernur juga memberikan tali asih dan
bantuan sembako untuk keluarganya,” kata Thomas.
Thomas
menambahkan, saat ini Gina sedang mengikuti pendidikan Paket B, dan tahun depan
akan dimasukkan ke Sekolah Rakyat.
“Kita
dukung pendidikannya. Untuk adiknya, Gibran Alfarizki, jenjang SD, dan Putri
Agus Tina jenjang SMP. Jadi di rumah itu ada tiga anak, dan semuanya akan kita
masukkan ke Sekolah Rakyat,” jelas Thomas.
Sekadar
diketahui, kasus ini mencuat setelah kisah Gina dan ibunya, Misna Megawati
(42), viral di media sosial. Dalam kesaksiannya, Gina mengaku sering diejek dan
direndahkan sejak duduk di kelas VIII SMPN 13 Bandar Lampung karena latar
belakang ekonomi keluarganya.
Akibat
tekanan tersebut, Gina akhirnya memilih berhenti sekolah. Ia juga mengaku
sempat dipulangkan oleh pihak sekolah dengan alasan agar tidak menimbulkan
kegaduhan di kelas.
Sejak
saat itu, Gina membantu ibunya mengumpulkan barang bekas untuk menambah
penghasilan keluarga. (*)

berdikari









