Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Kamis, 23 Oktober 2025

Apindo: Peluang Bisnis BUMD Terbuka di Berbagai Sektor

Oleh ADMIN

Berita
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Lampung, Ary Meizari Alfian. Foto: Ist

Berdikari.co, Bandar Lampung - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Lampung, Ary Meizari Alfian, menegaskan bahwa direksi PT Wahana Raharja dan PT Lampung Jasa Utama dituntut untuk mandiri setelah tidak lagi mendapatkan suntikan dana dari APBD Pemerintah Provinsi Lampung.

Ary menilai, direksi baru kedua BUMD tersebut harus mampu bekerja secara profesional untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Lampung.

“BUMD itu sebenarnya punya privilege atau hak istimewa dibandingkan badan usaha lain, terutama swasta, karena membawa nama pemerintah daerah. Hal itu bisa dimanfaatkan sebagai akses dan peluang yang lebih luas, baik dalam kerja sama dengan pemerintah maupun pihak swasta,” ujar Ary, Rabu (22/10/2025).

Menurutnya, peluang bisnis bagi BUMD terbuka di berbagai sektor, mulai dari mengikuti tender proyek di BUMN, BUMD lain, hingga perusahaan swasta. Namun, hal tersebut hanya bisa dicapai jika tata kelola dan manajemen perusahaan dibenahi dengan baik.

“Yang harus dilakukan direksi baru adalah membenahi administrasi dan seluruh tata kelola di masing-masing BUMD. Kalau manajemennya tertata, peluang untuk berkembang terbuka lebar,” kata Ary.

Ia mengatakan, keputusan Pemprov Lampung untuk tidak lagi memberikan penyertaan modal bisa dimaklumi, mengingat selama ini dana dan fasilitas yang diberikan belum menghasilkan kinerja sesuai harapan.

“Mungkin pemerintah daerah sekarang lebih berhati-hati mengalokasikan dana. Sebab, selama ini sudah diberikan modal dan fasilitas, tapi hasilnya tidak optimal karena pengelolaan yang kurang profesional,” terangnya.

Ary mencontohkan PT Lampung Jasa Utama (LJU) yang pernah mendapatkan bantuan 42 unit bus dari pemerintah, namun justru mengalami kerugian.

“Padahal, ada pelaku usaha swasta yang hanya memiliki dua unit bus saja bisa berkembang menjadi puluhan unit. Jadi, ini bukan soal fasilitas, tapi soal tata kelola dan strategi bisnis,” ungkapnya.

Ia optimistis, jika direksi baru mampu menjalankan usaha dengan serius dan memanfaatkan aset yang dimiliki secara produktif, BUMD dapat kembali tumbuh dan memberikan kontribusi nyata bagi daerah.

“BUMD itu punya banyak aset yang bisa dikelola dan dikembangkan. Kalau itu digarap dengan benar, saya yakin mereka bisa bertahan, bahkan bersaing dengan sektor swasta,” pungkasnya. (*)

Editor Sigit Pamungkas