Berdikari.co, Tanggamus – Gempa bumi 4,6 magnitudo mengguncang wilayah Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, pada Jumat malam (26/9/2025) sekitar pukul 21.55 WIB. Akibat guncangan tersebut, sembilan rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan hingga berat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa tersebut berpusat di darat dengan episenter pada koordinat 5,47° LS dan 104,51° BT, sekitar 19 kilometer barat laut Tanggamus. Kedalaman gempa tercatat lima kilometer, dan tidak berpotensi tsunami.
Guncangan terasa cukup kuat di wilayah Semaka dengan intensitas III–IV MMI. Di Kota Agung tercatat pada skala III MMI, sementara di wilayah Limau berada di kisaran II–III MMI. Getaran yang cukup signifikan membuat banyak warga panik dan berhamburan ke luar rumah.
Kapolsek Semaka, AKP Sutarto, menyampaikan bahwa pihak kepolisian langsung turun ke lokasi untuk melakukan pendataan dan memastikan kondisi warga.
"Kami langsung bergerak begitu menerima laporan. Hingga saat ini tercatat sembilan rumah mengalami kerusakan. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa," kata AKP Sutarto.
Kerusakan rumah terjadi di sejumlah pekon, di antaranya Sidodadi, Tugu Rejo, dan Karang Rejo. Sebagian besar kerusakan berada pada bagian atap dan dapur rumah, sementara beberapa bangunan mengalami keretakan pada dinding.
Berdasarkan keterangan warga, banyak dari mereka yang tidak berani kembali ke rumah akibat kekhawatiran akan gempa susulan. Sebagian memilih mengungsi ke rumah kerabat, dan sebagian lainnya mendirikan tenda darurat di halaman rumah.
Kerugian akibat gempa diperkirakan mencapai Rp150 juta. Warga terdampak saat ini membutuhkan bantuan material bangunan, selimut, tikar, serta logistik dasar seperti makanan dan air bersih. Selain itu, anak-anak yang mengalami trauma akibat guncangan juga memerlukan pendampingan psikososial.
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Warga juga diminta memeriksa kembali kondisi rumah, terutama pada bagian atap dan dinding yang retak, sebelum memutuskan kembali tinggal di dalamnya.
Pemerintah daerah diharapkan segera menyalurkan bantuan darurat dan melakukan asesmen lanjutan terhadap rumah-rumah warga yang terdampak gempa. (*)