Berdikari.co, Bandar Lampung - Berdasarkan data Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, jumlah siswa yang lulus SMA/SMK di
Provinsi Lampung setiap tahun mencapai 110.000 orang. Dari jumlah tersebut,
sebanyak 12.601 siswa diterima masuk kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN).
Sementara
itu, berdasarkan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) Kementerian
Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, ada 72.835 lulusan SMA/SMK di Lampung
yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi swasta (PTS). Sedangkan 24.564
lulusan lainnya memilih mencari pekerjaan.
Kepala
Disdikbud Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mengatakan pihaknya menyiapkan
program kelas prioritas sebagai upaya meningkatkan jumlah lulusan SMA/SMK yang
diterima di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.
"Saya
sudah meminta kepada seluruh sekolah untuk menyiapkan kelas prioritas untuk
kelas 12. Kita akan melakukan asesmen awal dan memberikan pembelajaran seperti
tryout," kata Thomas, Kamis (11/9/2025).
Ia
menjelaskan, selama setahun siswa kelas 12 akan dipersiapkan untuk mengikuti
tes ujian di semua jalur penerimaan mahasiswa baru tahun berikutnya. “Target
saya ke depan minimal 50 persen lulusan bisa masuk perguruan tinggi,"
ungkapnya.
Thomas
mengungkapkan, dari 110 ribu lulusan SMA/SMK di Provinsi Lampung, hanya 12 ribu
atau sekitar 22 persen yang diterima di perguruan tinggi negeri.
"Data
yang masuk dari 110 ribu lulusan kelas 12, berdasarkan mitigasi Dinas
Pendidikan, ada lebih dari 12 ribu yang diterima di PTN. Jadi totalnya sekitar
22 persen yang berhasil lolos," jelasnya.
Ia
meminta sekolah untuk melakukan perbaikan serta mendata siswa yang ingin
melanjutkan ke perguruan tinggi, bekerja, atau berwirausaha.
"Sehingga
kita bisa memberikan treatment, pelatihan khusus, dan pengajaran khusus agar
mereka siap melanjutkan ke perguruan tinggi," tambahnya.
Selain
itu, pihaknya juga akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di
sekolah agar target yang ditetapkan dapat tercapai.
"Kita
kuatkan SDM-nya dan juga buat pemetaan. Siapa saja yang mau kuliah akan kita
asesmen, sehingga bisa diberikan pelajaran tambahan pada mata pelajaran yang
masih lemah," imbuhnya. (*)