Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Selasa, 19 Agustus 2025

Peringatan HUT ke-80 RI, Pengamat: Pemerintah Harus Hadirkan Keadilan dan Kesejahteraan

Oleh Redaksi

Berita
Pengamat Pemerintahan Universitas Lampung (Unila), Yusdianto. Foto: Ist.

Berdikari.co, Bandar Lampung - Pengamat Pemerintahan Universitas Lampung (Unila), Yusdianto, menyebut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung, tidak boleh sekadar dipandang sebagai acara seremonial belaka.

Ia menegaskan, momentum ini harus dimaknai sebagai refleksi atas keberanian, komitmen, dan kejujuran dalam menghadirkan keadilan serta kesejahteraan bagi masyarakat.

“Pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, jangan hanya terjebak pada rutinitas birokrasi dan kepentingan jangka pendek. Ingat, rakyat masih menunggu realisasi janji kampanye pasangan Mirzani-Jihan yang mengusung tiga komitmen utama, yakni pembangunan inklusif dan berkelanjutan, pengembangan sumber daya manusia unggul, serta kehidupan masyarakat yang beradab,” kata Yusdianto, Minggu (17/8/2025).

Menurutnya, keberhasilan pembangunan di Lampung tidak akan tercapai tanpa adanya harmonisasi dan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, serta kabupaten/kota.

Yusdianto juga mengingatkan agar kebijakan publik benar-benar berpihak pada masyarakat luas, bukan pada segelintir elite.

“Jangan biarkan korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan ketidakadilan sosial mencederai makna kemerdekaan yang diperjuangkan dengan darah dan nyawa para pahlawan. Kebersamaan adalah kunci, dan itu wajib dilaksanakan, tidak boleh ditunda,” tegasnya.

Selain itu, Yusdianto menekankan pentingnya peran generasi muda di era globalisasi dan transformasi digital. Ia mengingatkan, pemuda tidak boleh hanya menjadi penonton di negeri sendiri, apalagi hanya puas dengan euforia lomba dan hiburan saat perayaan kemerdekaan.

“Tantangan ke depan bukan lagi penjajahan fisik, tetapi penjajahan pikiran, teknologi, hukum, ekonomi, hingga budaya. Pemuda Lampung harus berani mengeksplorasi kemampuan, bersuara kritis, mengawasi jalannya pemerintahan, melawan ketidakadilan, serta terus membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan,” ujarnya.

Ia menambahkan, kemerdekaan sejati dapat diraih jika generasi muda mampu menjaga integritas, meningkatkan kapasitas diri, melawan kemalasan, dan menolak sikap apatis.

“Jangan biarkan diri dibodohi, apalagi tunduk pada arus globalisasi yang justru merugikan bangsa. Pemuda harus hadir sebagai garda depan perubahan,” pungkas Yusdianto. (*)

Berita ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas edisi Senin, 19 Agustus 2025 dengan judul “Pengamat: Pemerintah Harus Hadirkan Keadilan dan Kesejahteraan”

Editor Didik Tri Putra Jaya