Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Rabu, 13 Agustus 2025

Pengamat: Fasilitas Pendidikan Masih Minim, Daya Saing Rendah

Oleh ADMIN

Berita
Pengamat politik Universitas Lampung (Unila), Muhammad Thoha. Foto: Tribunnews

Berdikari.co, Bandar Lampung - Pengamat politik Universitas Lampung (Unila), Muhammad Thoha, mengatakan rendahnya daya saing lulusan SMA/SMK di Lampung tidak hanya disebabkan oleh faktor akademik, tetapi juga minimnya fasilitas pendidikan dan pola pikir siswa yang belum siap bersaing.

Menurut Thoha, kondisi ini mencerminkan kualitas lulusan yang masih tertinggal dibandingkan provinsi lain.

“Faktor utamanya adalah kurangnya pembelajaran yang mendorong murid untuk berdaya saing. Competitiveness mereka rendah,” kata Thoha, Selasa (12/8/2025).

Thoha mengatakan, persoalannya bukan terletak pada kurikulum yang digunakan.  “Kurikulum kita sudah berstandar nasional. Yang jadi masalah adalah penerapannya yang belum relevan dengan perkembangan saat ini,” katanya.

Selain itu, ia menyoroti ketimpangan kualitas dan jumlah guru, terutama di wilayah terpencil.

“Masalah pemerataan guru masih pincang. Selain kualitas, kuantitas guru juga belum mencukupi,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, keterbatasan fasilitas belajar seperti laboratorium, perpustakaan, dan akses internet, turut berpengaruh besar terhadap prestasi siswa.

“Banyak sekolah tidak memiliki sarana-prasarana lengkap, ini jelas mempengaruhi output dan outcome pembelajaran,” jelasnya.

Menurut Thoha, tantangan besar lainnya adalah mengubah pola pikir siswa dan sekolah agar siap bersaing secara akademik, terutama dalam menghadapi UTBK atau seleksi masuk PTN.

Ia mengingatkan bahwa pemerintah daerah memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas lulusan SMA/SMK. “Kata kuncinya lengkapi sarpras pembelajaran,” tegasnya.

Thoha pun merekomendasikan strategi pembelajaran yang bersifat universal serta kolaborasi intensif lintas pihak.

“Semua pemangku kepentingan harus bersama-sama mengubah mindset dan berkolaborasi secara intensif,” imbuhnya. (*)

Editor Sigit Pamungkas