Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Rabu, 13 Agustus 2025

Pasca Pemblokiran Rekening Dormant, Warga Lampung Tarik Tabungan dan Alihkan ke Emas

Oleh Zainal Hidayat

Berita
Ilustrasi

Berdikari.co, Bandar Lampung – Kebijakan pemblokiran rekening bank yang berstatus dormant (tidak aktif) mulai berdampak terhadap perilaku keuangan masyarakat di Lampung. Banyak nasabah kini memilih menarik tabungan dari bank dan mengalihkan simpanan ke bentuk emas, yang dinilai lebih aman dan mudah dicairkan saat dibutuhkan.

Meski saat ini rekening-rekening yang sempat diblokir telah kembali dibuka, kekhawatiran warga terhadap keamanan dana mereka masih membekas. Salah satunya dirasakan Rosi, warga Langkapura, Bandar Lampung, yang menarik hampir seluruh tabungannya dari bank pasca-isu pemblokiran.

“Saya tarik hampir Rp40 juta. Sekarang di rekening cuma saya sisakan sekitar Rp1 juta, yang penting saldonya tidak nol,” kata Rosi saat ditemui pada Rabu (13/8/2025).

Ia mengaku khawatir tabungannya ikut diblokir karena selama ini hanya menyetor dana secara tidak rutin. “Saya kan jarang menabung, biasanya 2-3 bulan sekali kalau ada sisa dari toko,” ungkapnya.

Uang hasil penarikan tersebut sebagian besar langsung dibelikan emas batangan Antam melalui Pegadaian. “Sekarang saya lebih nyaman menabung dalam bentuk emas. Selain aman, gampang dijual lagi kalau butuh,” katanya.

Fenomena serupa juga dialami Raditya, nasabah bank pemerintah yang mengaku kesulitan menarik uangnya karena keterbatasan stok uang tunai di kantor cabang. Ia bahkan harus bolak-balik ke dua kantor bank di Bandar Lampung untuk menarik dana sebesar Rp50 juta.

“Di bank dekat Unila saya nggak bisa ambil karena katanya stok uang habis. Saya pindah ke kantor satunya di Malahayati juga sama. Satpam bilang tadi ada nasabah yang ambil Rp200 juta, jadi kasnya habis,” ujar Raditya.

Ia menilai ada indikasi pembatasan penarikan tunai secara diam-diam. “Kalau menabung, berapa pun diterima. Tapi giliran mau ambil uang sendiri kok seperti dipersulit,” keluhnya.

Situasi ini turut tercermin di aktivitas ATM. Pantauan Kupastuntas.co pada Senin (11/8/2025) menunjukkan antrean panjang di mesin ATM bank pemerintah di kawasan Unila. Banyak nasabah menarik uang dalam jumlah besar.

“Saya ambil Rp15 juta, jadi harus transaksi beberapa kali karena maksimal cuma Rp2 juta per transaksi,” kata seorang warga.

Sebagian besar dari mereka mengalihkan dana tunai yang ditarik ke investasi emas. “Lebih baik emas Antam sekarang. Apalagi setelah ada pemblokiran rekening kemarin, saya langsung ambil uang di bank,” sambungnya.

Peningkatan minat warga terhadap emas juga dirasakan langsung oleh pihak Pegadaian. Seorang satpam di Kantor PT Pegadaian Jalan Antasari mengungkapkan bahwa transaksi pembelian emas Antam meningkat tajam dalam satu bulan terakhir.

“Sudah mulai ramai yang beli emas. Bahkan bisa sampai kiloan Emas Antam terjual tiap bulannya sekarang,” ujarnya.

Fenomena ini menunjukkan meningkatnya ketidakpercayaan sebagian masyarakat terhadap sistem perbankan, terutama pasca kebijakan pemblokiran rekening tidak aktif. Emas kini dianggap sebagai alternatif tabungan yang lebih stabil, mudah diuangkan, dan minim risiko. (*)


Editor Sigit Pamungkas