Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Jumat, 01 Agustus 2025

Bahu Jalan Way Seluang–Sidodadi Amblas Dihantam Hujan, Akses Terancam Putus

Oleh Echa wahyudi

Berita
Bahu jalan di ruas Way Seluang–Sidodadi, tepatnya di Pekon Kota Besi, Kecamatan Batu Brak, mengalami amblas. Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Lampung Barat – Bahu jalan di ruas Way Seluang–Sidodadi, tepatnya di Pekon Kota Besi, Kecamatan Batu Brak, mengalami amblas akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran serius dari masyarakat, karena jika dibiarkan, badan jalan berisiko patah dan terputus total.

Ruas jalan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat sekitar. Jalur ini digunakan setiap hari untuk mengantar anak ke sekolah, menuju fasilitas kesehatan, dan mengurus administrasi di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Kerusakan ini pun dinilai sangat berdampak pada kelancaran aktivitas warga.

Salah seorang warga, Andi (38), menyampaikan keprihatinannya atas kondisi jalan yang semakin mengkhawatirkan. Ia berharap pemerintah segera turun tangan sebelum kerusakan semakin parah.

“Kalau dibiarkan, bisa putus total. Padahal jalan ini sangat penting bagi warga sekitar. Kalau sampai terputus, aktivitas akan lumpuh,” ujarnya, Jumat (1/8/2025).

Menurutnya, jika penanganan dilakukan sejak dini, kerusakan masih bisa diatasi dengan solusi sementara seperti penimbunan. Namun jika menunggu kerusakan bertambah parah, biaya perbaikan akan jauh lebih besar.

“Kini masih bisa ditangani dengan timbunan. Tapi kalau sudah putus, perbaikannya pasti akan makan waktu dan anggaran besar,” tambahnya.

Menanggapi keluhan warga, Anggota DPRD Lampung Barat dari Daerah Pemilihan II, Herpin, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait kondisi tersebut. Ia menegaskan pentingnya penanganan cepat oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat.

“Kami minta agar pemerintah tidak menunggu sampai jalan benar-benar putus. Tindakan cepat sangat dibutuhkan,” kata Herpin.

Ia menekankan bahwa langkah awal seperti penimbunan sangat krusial untuk menjaga kelangsungan akses warga, sekaligus mencegah beban anggaran yang lebih besar di kemudian hari.

“Jika tidak segera ditangani, kerusakan bisa meluas. Selain menyulitkan warga, dampaknya juga bisa membebani anggaran daerah untuk perbaikan total,” jelasnya.

Herpin menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengawal persoalan ini dan mendorong Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lampung Barat untuk segera turun ke lapangan.

“Kami minta dinas terkait segera melakukan penanganan darurat. Akses warga harus tetap terjaga,” pungkasnya. (*)


Editor Sigit Pamungkas