Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Senin, 21 Juli 2025

Sempat Mangkrak, Pemprov Lampung Lanjutkan Pembangunan RS Hewan

Oleh Siti Khoiriah

Berita
Pembangunan cikal bakal rumah sakit hewan Provinsi Lampung kembali dilanjutkan, Senin (21/7/2025). Foto: Ria

Berdikari.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung kembali melanjutkan pembangunan rumah sakit hewan yang berlokasi di Jalan ZA Pagar Alam, Kedaton, Kota Bandar Lampung, atau tepatnya di belakang Nuwa Baca Zainal Abidin Pagar Alam.

Pada tahap kedua ini, Pemprov Lampung melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (PKPCK) mengalokasikan anggaran sebesar Rp2.178.000.000,00 yang dikerjakan oleh CV Mandiri Berlian.

"Alhamdulillah, cikal bakal rumah sakit hewan di Provinsi Lampung yang sempat mangkrak selama dua tahun akan dilanjutkan kembali. Terima kasih atas atensi dari Pak Gubernur," kata Kepala UPTD Balai Pelayanan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Laboratorium Pakan Provinsi Lampung, Christin Septriansyah, saat dimintai keterangan, Senin (21/7/2025).

Ia mengatakan bahwa pembangunan gedung rumah sakit hewan akan dilakukan secara bertahap dan ditargetkan selesai pada tahun 2025. Pada tahap kedua ini, pembangunan difokuskan untuk gedung klinik kesehatan hewan.

"InsyaAllah, anggaran di tahun 2026 untuk tahap finishing juga sudah dianggarkan. Sekarang ini pembangunan tahap dua untuk klinik hewan sebagai cikal bakal rumah sakit hewan dan akan selesai di tahun 2026," jelasnya, seperti dikutip dari kupastuntas.co.

"Tahap kedua ini seluruhnya dibangun untuk klinik dan sudah bisa dioperasikan tahun 2025. Setelah itu, di tahun 2026, biaya perencanaan dan pembangunan sudah diusulkan dalam RKA SKPD Dinas PKPCK, karena kebutuhan sampai selesai mencapai Rp6 hingga Rp7 miliar," tambahnya.

Ia juga mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) seperti dokter hewan dan tenaga paramedis guna mendukung operasional rumah sakit hewan tersebut.

"Untuk SDM, tahun ini kita ada penambahan dokter hewan dan tenaga paramedis. Secara SDM sudah bisa. Untuk dokter hewan, saat ini ada 7 orang dan 2 orang paramedis," jelasnya.

Ia menyampaikan bahwa kepedulian masyarakat Lampung terhadap kesehatan hewan mengalami peningkatan. Dengan adanya rumah sakit hewan ini, diharapkan mampu mendukung peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

"Kita lihat sekarang atensi masyarakat terhadap kesehatan hewan semakin meningkat. Kita juga melihat potensi sumber PAD baru, khususnya dari subsektor peternakan dan kesehatan hewan," katanya.

Ia menambahkan bahwa pada tahun 2026 mendatang, pihaknya juga akan mengajukan akreditasi laboratorium terkait dengan ISO 17025.

"InsyaAllah, tahun 2026 atau 2027 potensi PAD kita bisa meningkat tiga kali lipat dari tahun ini, di mana target tahun ini sebesar Rp180 juta," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa potensi PAD dari rumah sakit hewan tersebut sangat besar, seperti dari laboratorium Kesmavet, produk peternakan, laboratorium pakan, hingga lalu lintas ternak.

"Selama ini, potensi PAD tersebut belum bisa digali karena ada beberapa persyaratan, seperti akreditasi laboratorium kita yang masih dalam proses," tutupnya. (*)

Editor Didik Tri Putra Jaya