Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Sabtu, 19 Juli 2025

Pengungkapan Identitas Mayat Tanpa Kepala di Tanggamus Tunggu Hasil DNA

Oleh Sayuti

Berita
Keluarga korban tak kuasa menahan tangis saat menugunjungi makam di Tanggamus. Foto: Ist

Berdikari.co, Tanggamus – Sebuah celana pendek usang menjadi satu-satunya petunjuk yang menghubungkan penemuan mayat tanpa kepala di Pantai Cukuh Pandan, Kabupaten Tanggamus, Lampung, dengan seorang nelayan muda bernama Akbar Tanjung (24) asal Cilincing, Jakarta Utara.

Keluarga korban, dipimpin sang ayah Abu Umaya, mendatangi Mapolres Tanggamus pada Jumat (18/7/2025) untuk memperkuat dugaan bahwa jenazah tersebut adalah Akbar, yang dilaporkan hilang sejak 6 Juli 2025 setelah terakhir kali melaut di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

“Saya kenali celana pendek itu. Itu pemberian saya langsung untuk dia,” ujar Abu dengan suara bergetar. Keyakinan itu membuatnya rela menempuh perjalanan jauh demi menemukan kepastian tentang anaknya.

Akbar Tanjung dikenal sebagai sosok pekerja keras. Selain menjadi nelayan, ia juga berprofesi sebagai pembeli ikan dari hasil tangkapan nelayan lain. Laut bukan hanya tempat mencari nafkah, melainkan bagian dari hidupnya—hingga diduga menjadi tempat ia berpulang.

BACA JUGA: Geger! Mayat Tanpa Kepala Ditemukan di Pantai Cukuh Pandan Tanggamus

Setelah dinyatakan hilang, pencarian dilakukan selama hampir dua pekan oleh tim Basarnas di wilayah Kepulauan Seribu. Namun, harapan tak kunjung datang, hingga pada pertengahan Juli, warga Tanggamus dikejutkan oleh penemuan jasad pria tanpa kepala di kawasan pesisir Pantai Limau.

Keluarga yang mendengar kabar tersebut segera menuju Lampung untuk mencocokkan ciri-ciri korban, didampingi personel Polda Lampung dan diterima langsung oleh Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko.

“Proses identifikasi awal sudah kami lakukan. Sampel DNA dari keluarga korban telah diambil dan dikirim ke Puslabfor Mabes Polri. Kami masih menunggu hasilnya,” ujar Kapolres.

Selain pendampingan psikologis kepada keluarga, polisi juga memperlihatkan barang bukti pakaian yang ditemukan bersama jenazah serta mengajak keluarga ke lokasi pemakaman.

Kasat Reskrim Polres Tanggamus, AKP Khairul Yasi Ariga, menjelaskan bahwa proses koordinasi telah dilakukan dengan Polres Kepulauan Seribu, Puslabfor Mabes Polri, dan sejumlah instansi terkait di wilayah DKI Jakarta guna memperkuat rangkaian penyelidikan yang melibatkan dua yurisdiksi.

"Semua prosedur sedang berjalan agar ada kejelasan identitas dan hukum. Kami memahami betapa pentingnya kepastian bagi pihak keluarga," ujarnya.

Meski hasil resmi pemeriksaan DNA belum keluar, firasat kuat seorang ayah seolah telah menemukan jawabannya. Di balik penyelidikan ilmiah, ada suara hati yang lebih dulu meyakini siapa yang kini terbujur dalam diam di balik pasir Pantai Limau.

“Kami sudah pasrah. Kami yakin itu anak kami. Meski tubuhnya tidak utuh, semoga ruhnya tenang,” ucap Abu Umaya lirih, memandang laut yang selama ini menjadi sahabat anaknya, dan kini mungkin juga menjadi tempat peristirahatan terakhirnya. (*)

Editor Sigit Pamungkas