Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Jumat, 04 Juli 2025

52 Proyek Lampung Sudah Berjalan, BMBK Prioritaskan Jalur Wisata dan Kawasan Padat

Oleh Siti Khoiriah

Berita
Kepala BMBK Provinsi Lampung, M. Taufiqullah. Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Bandar Lampung Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung melaporkan bahwa sebanyak 52 paket proyek infrastruktur yang didanai APBD murni tahun 2025 telah memasuki tahap pelaksanaan, dengan sebagian bahkan sudah mendekati tahap Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima sementara.

Kepala BMBK Provinsi Lampung, M. Taufiqullah, menyampaikan bahwa 25 paket proyek pertama menunjukkan progres signifikan. Beberapa di antaranya bahkan telah rampung dan sedang menjalani pemeriksaan teknis sebelum diserahterimakan.

“Sebagian besar sudah berjalan baik. Di beberapa titik seperti Pringsewu dan Lampung Tengah, hasilnya cukup menggembirakan,” ujar Taufiqullah, Jumat (4/7/2025).

Sementara itu, 27 paket pekerjaan lainnya telah masuk tahap kontrak dan kini dalam proses pengerjaan. Setelah sekitar tiga minggu pelaksanaan, progres proyek tersebut diperkirakan sudah mencapai lebih dari 30 persen.

“Kami terus mendorong jajaran Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk aktif mengawasi langsung di lapangan agar kualitas pekerjaan tetap terjaga,” katanya.

Terkait APBD Perubahan, Taufiqullah mengatakan pihaknya masih menunggu petunjuk alokasi anggaran. Namun, dengan waktu pelaksanaan yang terbatas, BMBK akan memprioritaskan kegiatan pemeliharaan ringan, seperti overlay satu lapis, terutama di kawasan padat penduduk yang dinilai strategis secara ekonomi.

“Kalau membangun konstruksi baru, waktunya tidak cukup. Jadi kita fokus ke pemeliharaan yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” jelasnya.

Menurut Taufiqullah, pembangunan dan perbaikan jalan yang menunjang sektor pariwisata juga menjadi perhatian utama. Beberapa kawasan wisata seperti Kalianda, Gayam, Kunjir, Pahawang, Lempasing–Padang Cermin, dan Teluk Kiluan masuk dalam jalur prioritas peningkatan infrastruktur.

“Kondisi jalan ke Padang Cermin sudah membaik. Lubang-lubang yang sempat muncul sebelum arus mudik sudah ditutup. Kita akan tangani segera jika ada kerusakan baru,” katanya.

Selain jalan, BMBK juga fokus pada pembangunan dan perbaikan drainase, yang menjadi salah satu penyebab utama kerusakan jalan, khususnya di wilayah perbukitan seperti Lempasing–Padang Cermin.

“Akibat bukaan lahan di lereng, sedimen terbawa air hujan dan menyumbat drainase. Solusinya tidak hanya menggali dan membersihkan, tapi juga membangun drainase baru dan pelebaran bertahap,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar, terutama untuk tidak membuang sampah sembarangan yang dapat memperparah banjir dan merusak infrastruktur.

“Seperti di Pringsewu–Pardasuka, banjir sering terjadi karena saluran air tersumbat sampah. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kolaborasi dengan masyarakat agar hasil pembangunan bisa bertahan lama,” pungkasnya. (*)

Editor Sigit Pamungkas