Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Rabu, 02 Juli 2025

Siswa SMA di Lampung Masuk PTN Hanya 6,5 Persen

Oleh ADMIN

Berita
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico, saat menjadi narasumber Kupas Podcast bersama CEO Kupas Tuntas Dr. Donald Harris Sihotang. Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Bandar Lampung - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mengungkapkan bahwa tingkat kelulusan siswa SMA/SMK di Provinsi Lampung yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tahun 2025 mengalami penurunan signifikan. Dari sekitar 87 ribu siswa lulusan SMA, tercatat hanya 6,5 persen yang berhasil masuk PTN.

Hal tersebut disampaikan Thomas Amirico saat menjadi narasumber pada acara Kupas Podcast yang dipandu CEO Kupas Tuntas Grup, Dr. Donald Harris Sihotang, SE, MM, di kantor Kupas Tuntas, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung, pada Senin (30/6/2025).

Tema yang dibahas terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan solusi untuk meningkatkan IPM di Provinsi Lampung sebagai indikator penting yang menggambarkan kualitas hidup manusia secara menyeluruh.

Thomas mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun, untuk jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) di Universitas Lampung (Unila), lulusan siswa SMA yang diterima mengalami penurunan sebesar 8,8 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara siswa SMA yang diterima di Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengalami penurunan lebih drastis hingga mencapai 17,8 persen.

“Secara umum, tingkat kelulusan dari SMA ke PTN hanya sekitar 6,5 persen. Sedangkan dari SMK hanya sekitar 4,9 persen. Yang lebih memprihatinkan, ada 138 sekolah negeri dan swasta di Lampung yang tidak satu pun siswanya lolos masuk PTN tahun ini. Dari jumlah itu, sekitar 45 sekolah berasal dari SMA dan 15 sekolah dari SMK,” jelas Thomas.

Thomas menjelaskan, rendahnya tingkat kelulusan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, kompetensi siswa belum cukup mumpuni untuk bersaing di tingkat nasional. Kedua, banyak siswa yang tidak memiliki akses terhadap fasilitas pendukung belajar seperti bimbingan belajar (bimbel). Selain itu, rendahnya literasi belajar mandiri dan kurangnya tanggung jawab siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi juga menjadi penyebab utama.

“Selama ini mereka kurang memiliki budaya membuat rencana belajar, melakukan try out, atau membentuk bimbel mandiri bersama teman-temannya. Persoalan ini yang kini sedang kita dorong untuk diperbaiki,” kata Thomas.

Dalam upaya meningkatkan IPM, Thomas menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan orang tua untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Lampung. Menurutnya, beban meningkatkan prestasi siswa tidak bisa hanya ditumpukan kepada guru atau sekolah saja.

“Orang tua juga harus lebih suportif, menciptakan lingkungan yang positif di rumah agar anak-anak punya semangat belajar dan mampu berprestasi. Ini adalah tanggung jawab bersama antara sekolah dan keluarga untuk membentuk ekosistem pendidikan yang sehat dan berkualitas,” ungkapnya.

Thomas melanjutkan, Pemprov Lampung saat ini tengah menyiapkan berbagai program untuk memperbaiki kualitas pendidikan, salah satunya dengan mendorong peningkatan literasi akademik dan akses pembelajaran tambahan bagi siswa.

“Berbagai upaya tengah kami siapkan, dan kami percaya nantinya bisa meningkatkan IPM di Lampung. Bahkan ini menjadi fokus dari Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal. Beliau sangat optimis,” paparnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 2.789 siswa masuk Unila melalui jalur SNBP 2025. Koordinator Pelaksana Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unila, Lukmanul Hakim, menjelaskan total peminat SNBP 2025 di Unila mencapai 25.294 peserta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.789 peserta dinyatakan diterima di Unila, dengan rincian 2.730 peserta diterima pada pilihan pertama dan 59 peserta pada pilihan kedua. Siswa yang lulus SNBP 2025 berasal dari 554 sekolah.

“Secara jumlah, pendaftar dari luar Provinsi Lampung lebih banyak, yaitu 71 persen, sedangkan pendaftar dari Lampung sebanyak 29 persen. Namun, jika dilihat dari jumlah siswa yang diterima, masih didominasi siswa dari Lampung yaitu 80 persen,” kata Lukmanul, pada Selasa (18/3/2025) lalu.

Sementara Institut Teknologi Sumatera (Itera) menerima sebanyak 1.812 calon mahasiswa baru dari jalur SNBP 2025. Mahasiswa yang dinyatakan lulus melalui jalur SNBP Itera berasal dari total pendaftar sebanyak 10.259 orang yang tersebar di 41 program studi.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Itera, Khairurrijal, mengatakan dari jumlah yang diterima tersebut, sebanyak 724 merupakan pendaftar beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah).

Ia mengatakan, sebelum dinyatakan lolos, calon mahasiswa harus bersaing dengan 10.259 pendaftar dari berbagai provinsi di Indonesia.

“Jumlah pendaftar tersebut meningkat 41,6 persen dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 7.245 pendaftar. Total pendaftar SNBP Itera tahun ini terdiri atas 5.082 (49,54 persen) pendaftar pilihan pertama dan 5.177 (50,46 persen) pendaftar pilihan kedua,” jelasnya.

Khairurrijal menerangkan, total kuota penerimaan mahasiswa baru Itera tahun ini sebanyak 5.240 mahasiswa. Khusus jalur SNBP, Itera menerima 30 persen dari total kuota tersebut. Selain itu, Itera juga menerima mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) serta jalur mandiri. (*)

Editor Sigit Pamungkas