Berdikari.co, Bandar Lampung - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mengungkapkan bahwa tingkat
kelulusan siswa SMA/SMK di Provinsi Lampung yang diterima di Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) tahun 2025 mengalami penurunan signifikan. Dari sekitar 87 ribu
siswa lulusan SMA, tercatat hanya 6,5 persen yang berhasil masuk PTN.
Hal tersebut disampaikan Thomas Amirico saat menjadi narasumber pada acara
Kupas Podcast yang dipandu CEO Kupas Tuntas Grup, Dr. Donald Harris Sihotang,
SE, MM, di kantor Kupas Tuntas, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung, pada
Senin (30/6/2025).
Tema yang dibahas terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan solusi untuk
meningkatkan IPM di Provinsi Lampung sebagai indikator penting yang
menggambarkan kualitas hidup manusia secara menyeluruh.
Thomas mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun, untuk jalur Seleksi
Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) di Universitas Lampung (Unila), lulusan siswa
SMA yang diterima mengalami penurunan sebesar 8,8 persen dibanding tahun
sebelumnya. Sementara siswa SMA yang diterima di Institut Teknologi Sumatera
(Itera) mengalami penurunan lebih drastis hingga mencapai 17,8 persen.
“Secara umum, tingkat kelulusan dari SMA ke PTN hanya sekitar 6,5 persen.
Sedangkan dari SMK hanya sekitar 4,9 persen. Yang lebih memprihatinkan, ada 138
sekolah negeri dan swasta di Lampung yang tidak satu pun siswanya lolos masuk
PTN tahun ini. Dari jumlah itu, sekitar 45 sekolah berasal dari SMA dan 15
sekolah dari SMK,” jelas Thomas.
Thomas menjelaskan, rendahnya tingkat kelulusan ini disebabkan oleh
beberapa faktor. Pertama, kompetensi siswa belum cukup mumpuni untuk bersaing
di tingkat nasional. Kedua, banyak siswa yang tidak memiliki akses terhadap
fasilitas pendukung belajar seperti bimbingan belajar (bimbel). Selain itu,
rendahnya literasi belajar mandiri dan kurangnya tanggung jawab siswa dalam
mempersiapkan diri menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi juga menjadi
penyebab utama.
“Selama ini mereka kurang memiliki budaya membuat rencana belajar,
melakukan try out, atau membentuk bimbel mandiri bersama teman-temannya.
Persoalan ini yang kini sedang kita dorong untuk diperbaiki,” kata Thomas.
Dalam upaya meningkatkan IPM, Thomas menekankan pentingnya kolaborasi
antara sekolah dan orang tua untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Lampung.
Menurutnya, beban meningkatkan prestasi siswa tidak bisa hanya ditumpukan
kepada guru atau sekolah saja.
“Orang tua juga harus lebih suportif, menciptakan lingkungan yang positif
di rumah agar anak-anak punya semangat belajar dan mampu berprestasi. Ini
adalah tanggung jawab bersama antara sekolah dan keluarga untuk membentuk
ekosistem pendidikan yang sehat dan berkualitas,” ungkapnya.
Thomas melanjutkan, Pemprov Lampung saat ini tengah menyiapkan berbagai
program untuk memperbaiki kualitas pendidikan, salah satunya dengan mendorong
peningkatan literasi akademik dan akses pembelajaran tambahan bagi siswa.
“Berbagai upaya tengah kami siapkan, dan kami percaya nantinya bisa
meningkatkan IPM di Lampung. Bahkan ini menjadi fokus dari Gubernur Lampung,
Rahmat Mirzani Djausal. Beliau sangat optimis,” paparnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 2.789 siswa masuk Unila melalui jalur SNBP
2025. Koordinator Pelaksana Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unila, Lukmanul
Hakim, menjelaskan total peminat SNBP 2025 di Unila mencapai 25.294 peserta.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.789 peserta dinyatakan diterima di Unila,
dengan rincian 2.730 peserta diterima pada pilihan pertama dan 59 peserta pada
pilihan kedua. Siswa yang lulus SNBP 2025 berasal dari 554 sekolah.
“Secara jumlah, pendaftar dari luar Provinsi Lampung lebih banyak, yaitu 71
persen, sedangkan pendaftar dari Lampung sebanyak 29 persen. Namun, jika dilihat
dari jumlah siswa yang diterima, masih didominasi siswa dari Lampung yaitu 80
persen,” kata Lukmanul, pada Selasa (18/3/2025) lalu.
Sementara Institut Teknologi Sumatera (Itera) menerima sebanyak 1.812 calon
mahasiswa baru dari jalur SNBP 2025. Mahasiswa yang dinyatakan lulus melalui
jalur SNBP Itera berasal dari total pendaftar sebanyak 10.259 orang yang
tersebar di 41 program studi.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Itera, Khairurrijal,
mengatakan dari jumlah yang diterima tersebut, sebanyak 724 merupakan pendaftar
beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah).
Ia mengatakan, sebelum dinyatakan lolos, calon mahasiswa harus bersaing
dengan 10.259 pendaftar dari berbagai provinsi di Indonesia.
“Jumlah pendaftar tersebut meningkat 41,6 persen dibanding tahun sebelumnya
yang berjumlah 7.245 pendaftar. Total pendaftar SNBP Itera tahun ini terdiri
atas 5.082 (49,54 persen) pendaftar pilihan pertama dan 5.177 (50,46 persen)
pendaftar pilihan kedua,” jelasnya.
Khairurrijal menerangkan, total kuota penerimaan mahasiswa baru Itera tahun ini sebanyak 5.240 mahasiswa. Khusus jalur SNBP, Itera menerima 30 persen dari total kuota tersebut. Selain itu, Itera juga menerima mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) serta jalur mandiri. (*)