Logo

berdikari BERITA LAMPUNG

Selasa, 17 Juni 2025

DPRD Minta Pemda Alokasikan Anggaran Pembangunan Toilet Sekolah

Oleh ADMIN

Berita
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Andika Wibawa. Foto: Berdikari.co

Berdikari.co, Bandar Lampung - Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Andika Wibawa, meminta pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masih banyaknya sekolah yang belum punya toilet siswa.

Menurutnya, keberadaan toilet di sekolah bukan hanya soal fasilitas, tapi juga menyangkut kesehatan dan kenyamanan peserta didik.

“Toilet yang bagus itu untuk kesehatan dari anak-anak kita. Tidak bisa dianggap sepele,” kata Andika, pada Senin (16/6/2025).

Ia menegaskan, bahwa toilet bukanlah tempat yang jorok, melainkan seharusnya menjadi ruang yang bersih dan layak digunakan. Budaya kebersihan juga bisa dimulai dari penyediaan sarana toilet yang baik.

“Toilet itu untuk mengukur jorok atau tidak, artinya toilet itu bukan jadi tempat yang jorok, harus rapi begitu. Toilet itu harus layak digunakan,” jelasnya.

Andika berharap, pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota dapat mengalokasikan anggaran memadai untuk pembangunan dan perbaikan toilet di sekolah-sekolah.

“Kita berharap kalau ada anggaran ya agar supaya toilet di sekolah bisa dibuat lebih baik lagi. Renovasi itu perlu dilakukan,” katanya.

Selain itu, Andika juga menyoroti pentingnya pelaksanaan renovasi toilet sekolah yang sesuai dengan standar teknis atau spesifikasi yang telah ditetapkan oleh kementerian maupun dinas terkait.

“Perbaikannya itu harus sesuai dengan speknya. Jangan sampai dibangun asal-asalan, nanti rusak lagi dalam waktu dekat,” tegas Andika.

Sementara Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se-Lampung, Hendra Putra, menyebut data sekolah tidak toilet siswa tersebut kemungkinan besar mencakup seluruh jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP hingga SMA.

“Karena datanya berasal dari Kemendikdasmen, jadi itu mencakup semua jenjang, bukan hanya SMA. Kalau untuk level SMA, terutama yang negeri, sepemahaman saya semuanya sudah memiliki toilet khusus untuk siswa,” kata Hendra, pada Senin (16/6/2025).

Ia menjelaskan, jika pun ada laporan soal toilet di sekolah, biasanya bukan soal keberadaannya, melainkan lebih kepada persoalan perawatan atau kondisi bangunan yang tidak layak pakai.

“Bukan tidak ada toiletnya, mungkin perawatan atau kondisinya yang tidak baik. Ini tentu bisa jadi evaluasi bersama agar fasilitas yang sudah ada dapat difungsikan dan dirawat secara optimal,” ujarnya.

Menurutnya, selama ini dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebenarnya bisa digunakan untuk perbaikan ringan fasilitas sekolah, termasuk sanitasi. Namun, pihak sekolah juga harus proaktif dalam memastikan pemeliharaan secara berkala.

“Kalau sekolah swasta, saya kurang tahu kondisinya. Mungkin ada yang kekurangan karena keterbatasan dana operasional,” ujarnya. (*)

Editor Sigit Pamungkas