Berdikari.co, Bandar Lampung - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Lampung,
Wahrul Fauzi Silalahi, menyebut pihak kepolisian memiliki kemampuan yang cukup
dalam mendeteksi penimbunan BBM ilegal. Namun, tinggal bagaimana sekarang
keseriusan dalam penegakan hukumnya.
"Kegiatan penimbunan BBM ilegal masih banyak di Lampung, baik yang
terdeteksi maupun tidak. Maka, pihak kepolisian harus tegas, karena ini
merupakan kewenangan mereka untuk membasmi BBM ilegal," ujar Wahrul, pada
Minggu (15/6/2025).
"Kalau bicara deteksi di lapangan, pasti bisa terdeteksi. Polda punya
alat yang canggih, sebaran intel banyak, dan Bhabinkamtibmas ada di setiap
kelurahan. Kalau serius, ini semua bisa diungkap," sambungnya.
Wahrul menegaskan, upaya pencegahan harus dilakukan, begitu juga dengan
penegakan hukum. Jika tidak, kasus penimbunan BBM ilegal akan terus bertambah.
"Kita minta Kapolda fokus mengungkap kasus BBM ilegal ini. Kalau tidak
menimbulkan efek jera, para pelaku akan terus memperluas jaringan
penimbunannya. Melihat struktur kepolisian, seharusnya bisa mendeteksi dan
mengungkap. Ini soal keseriusan," tegasnya.
Wahrul menilai, penimbunan BBM ilegal merupakan pelanggaran hukum dan
merugikan masyarakat.
"Ini mengurangi hak-hak masyarakat. BBM subsidi yang dicuri dan ditimbun berdampak pada antrean panjang dan keterlambatan pasokan. Kalau tidak dicuri, tidak akan ada masalah. Ini merusak dua hal yaitu penegakan hukum dan merugikan masyarakat," imbuhnya. (*)