Berdikari.co, Bandar
Lampung - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung menyebut ada potensi
pergerakan orang ke Lampung pada saat libur natal dan tahun baru (Nataru)
2023/2024 mencapai 3 juta.
"Untuk Nataru
nanti berdasarkan hasil riset akan terjadi pergerakan sebanyak 107 juta orang
di seluruh Indonesia. Kemudian Lampung ini jadi 10 provinsi yang jadi asal dan
tujuan perjalanan. Apalagi Lampung ini pintu gerbang sumatera," kata
Kepala Dishub Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, saat acara high level meeting
dalam rangka rapat koordinasi TPID menghadapi Nataru yang berlangsung di Hotel
Bukit Randu, Bandar Lampung, Kamis (7/12/2023).
"Jadi Lampung ini
saat Nataru baik itu terusan maupun sebagai pergerakan lokal, diperkirakan ada
kurang lebih sekitar 3 juta orang yang akan melakukan pergerakan ke Lampung,"
lanjut Bambang.
Ia menjelaskan, secara
nasional 10 daerah asal terbesar yaitu Jawa Timur, Jabodetabek, Jawa Tengah,
Jawa Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, Sumatera Selatan, Nusa
Tenggara Timur dan Riau, dengan proporsi 74,20 persen.
"Jawa Timur
sebagai daerah asal terbesar dengan pergerakan 17,54 juta atau 16,30 persen dan
Lampung 2,86 persen atau 3.078.218 juta. Dan sekitar 25,80 persen pergerakan
tersebar di 20 provinsi lainnya," paparnya.
Bambang menjelaskan,
pihaknya sudah melakukan rapat persiapan bersama dengan stakeholder guna
menghadapi lonjakan masyarakat yang akan melakukan perjalanan saat libur Nataru
mendatang.
"Terkait kesiapan
Nataru kami sudah melakukan enam kali rapat dan ini sudah yang ketujuh kali.
Mulai dari tingkat daerah bersama dengan Ditlantas Polda Lampung dan juga rapat
koordinasi dengan stakeholder terkait. Dan kemarin di Merak, sehingga persiapan
sudah cukup matang," paparnya.
Menurut Bambang,
puncak arus libur nataru akan berlangsung mulai tanggal 21 Desember 2023 sampai
3 Januari 2024. Dimana puncak arus lalu lintas diprediksi akan terjadi sebanyak
dua kali.
"Untuk puncak
arus mudik kita perkirakan tanggal 22 dan 23 Desember 2023 karena 25 Desember
hari Senin. Dan arus balik perkiraan tanggal 26 dan 27 Desember. Untuk puncak
mudik kedua tanggal 29 dan 30 Desember, sementara puncak baliknya tanggal 1 dan
2 Januari 2024," paparnya.
Bambang menerangkan,
armada angkutan jalan yang tersedia mulai dari angkutan antar kota antar
provinsi (AKAP) sebanyak 288 unit dengan kapasitas 10.919 penumpang.
Lalu, angkutan antar
kota dalam provinsi (AKDP) sebanyak 451 unit dengan kapasitas 12.916 penumpang,
dan aglomerasi sebanyak 23 unit dengan kapasitas 762 orang.
"Kemudian ada
angkutan antar jemput dalam provinsi (AJDP) 104 unit dengan kapasitas 944
penumpang, angkutan sewa khusus (ASK) ada 488 uni dengan kapasitas penumpang
2.704, kendaraan pariwisata 232 unit dengan kapasitas 5.933 orang dan taksi 115
unit dengan kapasitas 793 penumpang," jelasnya.
Bambang melanjutkan,
untuk Damri ada 73 unit AKAP, 15 unit AKDP dan 25 perintis sehingga totalnya
ada 113 armada.
Menurutnya, memang
akan terjadi peningkatan jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan Nataru.
Namun, tidak akan begitu melonjak jika dibandingkan dengan libur saat lebaran.
"Potensi kenaikan
mudik saat nataru memang ada, tapi tidak setinggi saat mudik lebaran. Dan kita
tetap optimalisasi pemanfaatan penyeberangan Bakauheni dan Merak. Sementara
untuk Pelabuhan Ciwandan masih menjadi opsi saja," jelasnya.
Bambang mengingatkan,
ada beberapa hal yang harus diantisipasi pada saat libur nataru yaitu adanya
masa kampanye yang berpotensi adanya kerumunan hingga menyebabkan kemacetan.
“Serta terjadinya
cuaca ekstrem yang harus diwaspadai, karena akhir Desember dan awal Januari akan
terjadi puncak musim hujan. Selain itu, potensi antrian BBM karena Lampung ini
sebagai daerah perlintasan sehingga semua kendaraan isi BBM di sini,” imbuhnya.
(*)